JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mendesak Kementerian Perdagangan (Kemdag) untuk tidak memberlakukan bea keluar (BK) untuk ekspor crude palm oil (CPO) pada bulan depan. Bahkan, Gapki menilai ada kesalahan perhitungan yang dilakukan Kemdag. Pasalnya, hingga Juni ini, ekspor CPO masih dikenakan BK. Padahal, seharusnya sejak Mei dan Juni ini, ekspor minyak mentah kelapa sawit tidak kena BK. Fadhil Hasan Direktur Eksekutif Gapki mengatakan, dari sisi harga, sepanjang Mei 2016 harga CPO global bergerak di kisaran US$ 685 – US$ 730 per metrik ton, dengan harga rata-rata US$ 703,1 per merik ton.
Gapki protes Kemdag masih pungut BK CPO Mei & Juni
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mendesak Kementerian Perdagangan (Kemdag) untuk tidak memberlakukan bea keluar (BK) untuk ekspor crude palm oil (CPO) pada bulan depan. Bahkan, Gapki menilai ada kesalahan perhitungan yang dilakukan Kemdag. Pasalnya, hingga Juni ini, ekspor CPO masih dikenakan BK. Padahal, seharusnya sejak Mei dan Juni ini, ekspor minyak mentah kelapa sawit tidak kena BK. Fadhil Hasan Direktur Eksekutif Gapki mengatakan, dari sisi harga, sepanjang Mei 2016 harga CPO global bergerak di kisaran US$ 685 – US$ 730 per metrik ton, dengan harga rata-rata US$ 703,1 per merik ton.