KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyayangkan langkah India yang kembali akan menaikkan bea masuk bagi impor Crude Palm Oil (CPO) beserta turunannya dari Indonesia. Sebab, kenaikan bea masuk impor ini akan memukul pebisnis kelapa sawit asal Indonesia. Maklum, dari total ekspor ekspor CPO Indonesia sekitar 31 juta ton, ekspor CPO ke India merupakan yang tertinggi yakni 7,6 juta ton. Kenaikan bea masuk ini bukan yang pertama dilakukan oleh India. Sebelumnya pada tahun 2017, India telah menaikkan bea masuk CPO dan produk olahannya hingga dua kali lipat.
"Tahun lalu India menaikkan tarif impor CPO 15% dan produk olahannya 25%," ujar Joko Supriyono, Ketua Umum Gapki dalam Musyawarah Nasional X Gapki, Rabu (14/3). Joko bilang India akan kembali menaikkan bea masuk impor CPO dan turunannya. Menurutnya, bea masuk CPO India akan dinaikkan menjadi 44% dan produk olahannya naik menjadi 54%.