KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dalam negeri di tahun 2023 berpotensi menurun. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono memperkirakan, produksi CPO dalam negeri tahun depan bakal terganggu oleh persoalan pupuk. “Dari segi produksi juga akan sedikit terganggu dengan mahalnya dan sulitnya pupuk akan mengakibatkan pekebun utamanya petani akan mengurangi penggunaan pupuk, hal ini akan mengganggu produksi,” ujar Eddy kepada Kontan.co.id, Minggu (11/12). Dengan adanya tantangan tersebut, Eddy memperkirakan bahwa angka produksi CPO di tahun 2023 bakal berkisar 51 juta - 52 juta ton. Angka tersebut lebih rendah dibanding proyeksi produksi CPO tahun ini yang menurut perkiraan Eddy bisa mencapai 52-53 juta ton.
Gapki Sebut Produksi CPO 2023 Bakal Terganggu Persoalan Pupuk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dalam negeri di tahun 2023 berpotensi menurun. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono memperkirakan, produksi CPO dalam negeri tahun depan bakal terganggu oleh persoalan pupuk. “Dari segi produksi juga akan sedikit terganggu dengan mahalnya dan sulitnya pupuk akan mengakibatkan pekebun utamanya petani akan mengurangi penggunaan pupuk, hal ini akan mengganggu produksi,” ujar Eddy kepada Kontan.co.id, Minggu (11/12). Dengan adanya tantangan tersebut, Eddy memperkirakan bahwa angka produksi CPO di tahun 2023 bakal berkisar 51 juta - 52 juta ton. Angka tersebut lebih rendah dibanding proyeksi produksi CPO tahun ini yang menurut perkiraan Eddy bisa mencapai 52-53 juta ton.