JAKARTA. Kisruh penghentian pembelian minyak sawit mentah (CPO) buatan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (Smart) oleh PT Unilever Tbk (UNVR) terus bergulir. "Unilever hanya mempertimbangkan (temuan) sepihak dan terburu-buru," kata Joko Supriyono, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Rabu (16/12). Temuan sepihak yang disebut Joko adalah laporan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Greenpeace yang mengatakan Smart merusak hutan. Unilever pun memutuskan tidak membuat kontrak pembelian CPO anyar lagi dengan Smart. Sekretaris Perusahaan PT Unilever Tbk Franky Jamin menyatakan, keputusan Unilever menghentikan pembelian CPO dari Smart itu mengacu laporan dari Greenpeace. "Greepeace melaporkan ada tindakan yang tidak sesuai dengan kelestarian lingkungan," jelas Franky. Karenanya, Unilever akan menutupi kebutuhan minyak sawitnya dari produsen lain yang mendukung kelestarian lingkungan.
GAPKI: Unilever Tidak Objektif
JAKARTA. Kisruh penghentian pembelian minyak sawit mentah (CPO) buatan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (Smart) oleh PT Unilever Tbk (UNVR) terus bergulir. "Unilever hanya mempertimbangkan (temuan) sepihak dan terburu-buru," kata Joko Supriyono, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Rabu (16/12). Temuan sepihak yang disebut Joko adalah laporan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Greenpeace yang mengatakan Smart merusak hutan. Unilever pun memutuskan tidak membuat kontrak pembelian CPO anyar lagi dengan Smart. Sekretaris Perusahaan PT Unilever Tbk Franky Jamin menyatakan, keputusan Unilever menghentikan pembelian CPO dari Smart itu mengacu laporan dari Greenpeace. "Greepeace melaporkan ada tindakan yang tidak sesuai dengan kelestarian lingkungan," jelas Franky. Karenanya, Unilever akan menutupi kebutuhan minyak sawitnya dari produsen lain yang mendukung kelestarian lingkungan.