Gapkindo: Cuaca akan pengaruhi harga karet



JAKARTA. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menghitung, harga karet akan terus menguat karena cuaca yang tak menentu diproyeksikan akan mempengaruhi produksi karet dari sejumlah negara penghasil karet dunia seperti Thailand maupun Indonesia. “Produksi Indonesia dan Thailand sekarang turun karena cuaca yang tidak menentu,” kata Ketua Umum Gapkindo Asril Sutan Amir di Jakarta, Rabu (18/8). Ujung-ujungnya, suplai karet pun akan ikut mengkerut. Menumpuknya persediaan karet di Jepang, kata Asril, tidak akan mempengaruhi harga. Pasalnya, Jepang bukanlah negara produsen karet dan hanya sebagai pasar komoditi penting negara produsen seperti Indonesia. “Jika suplai meningkat di negara produsen baru mempengaruhi penurunan harga,” kata Asril.Menurut catatan Rubber Trade Association of Japan, persediaan karet di Jepang menggunung menjadi 3.275 ton per 31 Juli 2010 lalu dari level terendahnya pada 20 Juli 2010 lalu yang hanya 2.628 ton.

Harga meningkatHari ini, harga karet justru menyentuh level tertinggi dalam tiga bulan terakhir di tengah optimisme bahwa permintaan karet untuk ban akan terus meningkat setelah persediaan mulai menggunung. Harga kontrak karet untuk pengiriman Januari naik 2,9% menjadi ¥ 289,9 per kilogram atau setara dengan US$ 3.395 per metrik ton di Tokyo Commodity Exchange.

“Sebelumnya memang harga turun, tapi mulai hari ini harga sudah membaik lagi,” kata Asril. Melonjaknya permintaan karet untuk industri ban tersebut karena penjualan kendaraan. Menurut Varut Rungkhum, Analis Agro Wealth Ltd. seperti dikutip dari Bloomberg, meningkatnya persediaan akan memberikan sentimen positif untuk pasar sebagai cerminan menggeliatnya industri ban.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: