KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri karet dan plastik merupakan industri yang cukup penting bagi pertumbuhan domestik bruto (PDB) dalam negeri. Pada tahun 2018 misalnya, kedua industri tercatat menyumbang sebanyak Rp 92,6 triliun, tumbuh 3,15% dibanding tahun sebelumnya. Sayangnya, industri plastik dan karet dalam negeri agaknya tengah sedikit terhambat pergerakannya lantaran tantangan-tantangan yang tengah dihadapi di dalam negeri. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Moenardji Soedargo mengatakan bahwa pelaku industri karet dalam negeri tengah mengalami permasalahan efisiensi lantaran tingkat utilisasi yang tidak optimal. Menurut keterangan Moenardji, kapasitas terpasang industri crumb rubber atau karet remahan dalam negeri mencapai 5,6 juta ton per tahun dengan tingkat utilisasi sekitar 60%. Namun demikian, tingkat utilisasi tersebut berpotensi mengalami penurunan hingga sebesar 50% lantaran adanya potensi penurunan produksi di tingkat hulu pada tahun 2019.
Gapkindo: Penurunan produksi karet menekan efisiensi biaya produksi industri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri karet dan plastik merupakan industri yang cukup penting bagi pertumbuhan domestik bruto (PDB) dalam negeri. Pada tahun 2018 misalnya, kedua industri tercatat menyumbang sebanyak Rp 92,6 triliun, tumbuh 3,15% dibanding tahun sebelumnya. Sayangnya, industri plastik dan karet dalam negeri agaknya tengah sedikit terhambat pergerakannya lantaran tantangan-tantangan yang tengah dihadapi di dalam negeri. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Moenardji Soedargo mengatakan bahwa pelaku industri karet dalam negeri tengah mengalami permasalahan efisiensi lantaran tingkat utilisasi yang tidak optimal. Menurut keterangan Moenardji, kapasitas terpasang industri crumb rubber atau karet remahan dalam negeri mencapai 5,6 juta ton per tahun dengan tingkat utilisasi sekitar 60%. Namun demikian, tingkat utilisasi tersebut berpotensi mengalami penurunan hingga sebesar 50% lantaran adanya potensi penurunan produksi di tingkat hulu pada tahun 2019.