Gapmmi: Impor gula rafinasi akan ditinjau kecukupannya di semester I 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengeluarkan izin impor gula rafinasi sebanyak 1,4 juta ton untuk persediaan di semester I 2020. Meski demikian, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) akan meninjau kecukupan impor gula ini di sepanjang semester I 2020.

Adapun sebelumnya Kemendag menyetujui impor gula ke 8 perusahaan anggota Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) sehingga impornya 1,1 juta ton. Kemudian menyusul 3 perusahaan lagi sehingga total impor gula yang disetujui 1,4 juta ton. Ekspektasinya,  gula impor ini akan masuk mulai pekan depan ke Indonesia.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi), Adhi S. Lukman menyatakan saat ini pemerintah sudah memberikan izin impor ke semua produsen AGRI. "Dilihat dulu hasil impor ini dan akan di-review 1-2 bulan ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Baca Juga: Industri gula rafinasi kantongi izin impor 1,1 juta ton untuk semeter I 2020

Adhi menjelaskan sementara ini total impor yang disetujui akan  dijalankan terlebih dahulu. Apabila kurang, Adhi menyatakan akan disampaikan ke pemerintah.

Pasalnya, konsumsi gula di semester I akan lebih tinggi dibanding semester II. Adhi menjelaskan rata-rata penggunaan gula menjelang Ramadan hingga akhir Hari Raya Idul Fitri, tumbuh 30% dibanding hari biasa.

Adhi menyatakan prinsipnya dari Kementerian Perindustrian menjamin ketersediaan gula bagi industri. Adapun secara total impor gula di sepanjang 2020 sebenarnya sudah disetujui dalam Rakornas sehingga akan dijadikan acuan bagi pelaku industri gula.

Melansir catatan Kontan sebelumnya, Adhi menyatakan perkiraan kebutuhan untuk gula konsumsi tahun ini sekitar 2,7 juta sampai 2,8 juta ton.

Sedangkan kebutuhan gula untuk industri diperkirakan sebanyak 3,1 juta ton hingga 3,2 juta ton. "Produksi dalam negeri tahun lalu sekitar 2.2 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto