KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) menilai bahwa potensi kenaikan biaya energi dapat mempengaruhi harga produk makanan dan minuman (mamin) di pasar. Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman menyebut, kenaikan harga mamin sulit dihindari pada tahun 2022 nanti. Sebab, sudah dua tahun para pelaku industri mamin tidak menaikkan rata-rata harga produknya lantaran faktor pandemi Covid-19. Namun, kali ini masalah yang dihadapi industri mamin lebih kompleks. Belum kelar dampak pandemi, industri mamin masih dihadapkan pada sentimen mulai dari kenaikan harga bahan baku pangan, logistik, energi, hingga kenaikan PPN menjadi 11% di tahun depan.
Gapmmi: Kenaikan Biaya Energi Dapat Mempengaruhi Harga Produk Mamin di Pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) menilai bahwa potensi kenaikan biaya energi dapat mempengaruhi harga produk makanan dan minuman (mamin) di pasar. Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman menyebut, kenaikan harga mamin sulit dihindari pada tahun 2022 nanti. Sebab, sudah dua tahun para pelaku industri mamin tidak menaikkan rata-rata harga produknya lantaran faktor pandemi Covid-19. Namun, kali ini masalah yang dihadapi industri mamin lebih kompleks. Belum kelar dampak pandemi, industri mamin masih dihadapkan pada sentimen mulai dari kenaikan harga bahan baku pangan, logistik, energi, hingga kenaikan PPN menjadi 11% di tahun depan.