KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) merevisi target pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman (mamin) pada akhir tahun 2024. Awalnya diperkirakan pertumbuhan bisa mencapai 7% -9% seperti keadaan sebelum pandemi Covid-19, tetapi kini dipangkas menjadi 5%. . "Perkiraan saya, sekitar 5 % lebih sedikit sampai akhir tahun. Mudah-mudahan ini tercapai, saya sih optimis karena sekarang (kuartal 3) sudah 5,5%," ungkap Adhi saat ditemui Kontan dalam acara pers conference Food Ingredients Asia Indonesia (FIA) di kawasan Jakarta Pusat, Senin (19/08). Menurutnya keadaan ekonomi terutama kalangan kelas menengah ke bawah yang kurang baik menyebabkan konsumsi di sektor mamin mengalami penurunan. Belum lagi munculnya beban tambahan seperti tarif PPN menjadi 11% yang sudah diberlakukan sejak 1 April 2022, dan 12% yang akan berlaku paling lambat tanggal 1 Januari 2025.
Gapmmi Pangkas Target Industri Makanan dan Minuman menjadi 5%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) merevisi target pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman (mamin) pada akhir tahun 2024. Awalnya diperkirakan pertumbuhan bisa mencapai 7% -9% seperti keadaan sebelum pandemi Covid-19, tetapi kini dipangkas menjadi 5%. . "Perkiraan saya, sekitar 5 % lebih sedikit sampai akhir tahun. Mudah-mudahan ini tercapai, saya sih optimis karena sekarang (kuartal 3) sudah 5,5%," ungkap Adhi saat ditemui Kontan dalam acara pers conference Food Ingredients Asia Indonesia (FIA) di kawasan Jakarta Pusat, Senin (19/08). Menurutnya keadaan ekonomi terutama kalangan kelas menengah ke bawah yang kurang baik menyebabkan konsumsi di sektor mamin mengalami penurunan. Belum lagi munculnya beban tambahan seperti tarif PPN menjadi 11% yang sudah diberlakukan sejak 1 April 2022, dan 12% yang akan berlaku paling lambat tanggal 1 Januari 2025.