KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) melihat tantangan pasokan gandum ke Indonesia imbas dari perang Rusia-Ukraina dan keputusan India melarang ekspor gandum per Jumat (13/5) lalu, akan berdampak signifikan pada industri makanan di Tanah Air. Adhi S. Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) mengatakan jika persoalan ini terus bergulir dan tidak dikelola dengan baik akan sangat berbahaya. Pasalnya, kebutuhan gandum sebagai bahan baku industri makanan cukup besar. “Tahun lalu Indonesia mengimpor 11,5 juta ton gandum. Dengan adanya perang Rusia-Ukraina tentunya akan berpengaruh pada pasokan gandum dunia dan Indonesia,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/5).
GAPMMI: Pelaku Usaha Mencari Alternatif Pasokan Gadum dari Negara Lain
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) melihat tantangan pasokan gandum ke Indonesia imbas dari perang Rusia-Ukraina dan keputusan India melarang ekspor gandum per Jumat (13/5) lalu, akan berdampak signifikan pada industri makanan di Tanah Air. Adhi S. Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) mengatakan jika persoalan ini terus bergulir dan tidak dikelola dengan baik akan sangat berbahaya. Pasalnya, kebutuhan gandum sebagai bahan baku industri makanan cukup besar. “Tahun lalu Indonesia mengimpor 11,5 juta ton gandum. Dengan adanya perang Rusia-Ukraina tentunya akan berpengaruh pada pasokan gandum dunia dan Indonesia,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/5).