KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi tembakau tahun ini diprediksi akan turun 1% dari rata-rata target per tahun sebesar 342.000 ton atau untuk asumsi pendapatan cukai tahun ini sekitar Rp 149 triliun. Penurunan dari produksi tembakau ini karena alasan kebijakan tarif cukai yang dinilai memberatkan. “Setiap produksi meningkat kebutuhan tembakaunya akan meningkat. Tapi ini kan enggak mudah, tahun ini juga kan menurun produksi kita 1%,” kata Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Ismanu Soemiran kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/11). Terkait dengan produksi tembakau, Ismanu menjelaskan bahwa pengusaha rokok kretek berbeda dengan rokok putih. Ini karena rokok kretek menggunakan beragam tembakau yang dicampur dengan rempah-rempah. Sedangkan rokok putih merupakan tembakau murni.
GAPPRI: Produksi tembakau tahun ini diproyeksi turun 1%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi tembakau tahun ini diprediksi akan turun 1% dari rata-rata target per tahun sebesar 342.000 ton atau untuk asumsi pendapatan cukai tahun ini sekitar Rp 149 triliun. Penurunan dari produksi tembakau ini karena alasan kebijakan tarif cukai yang dinilai memberatkan. “Setiap produksi meningkat kebutuhan tembakaunya akan meningkat. Tapi ini kan enggak mudah, tahun ini juga kan menurun produksi kita 1%,” kata Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Ismanu Soemiran kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/11). Terkait dengan produksi tembakau, Ismanu menjelaskan bahwa pengusaha rokok kretek berbeda dengan rokok putih. Ini karena rokok kretek menggunakan beragam tembakau yang dicampur dengan rempah-rempah. Sedangkan rokok putih merupakan tembakau murni.