KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gapura Prima Group berencana menjual GP Hotel Mega Kuningan. Perusahaan menargetkan sekitar Rp 100 miliaran dari rencana penjualan satu gedung hotel tersebut. Arvin F Iskandar, Managing Director Gapura Prima Group mengatakan, perusahaan berencana menjual hotel tersebut karena merupakan bagian dari strategi group dimana semua proyek yang dikembangkan arahnya akan dijual. "Kami punya kebijakan sebagai develover bangun proyek, hold sementara dan at the end akan dijual saat harganya sudah bagus. Kami targetkan penjualannya sekitar Rp 100 miliar." katanya di Jakarta, Sabtu (25/11). GP Hotel sudah beroperasi sejak tahun 2013. Semula nama hotel ini adalah Best Western Mega Kuningan namun kemudian berganti setelah habis kontrak dengan operator lama. Arvin menegaskan, penjualan hotel tersebut bukan lantaran okupansinya rendah tetapi lebih kepada kebijakan perusahaan yang dari semula memang ditujukan untuk dijual. Dia mengatakan, tingkat keterisian hotel dengan kapasitas 67 kamar tersebut mencapai 70%. Strategi demikian juga akam dilakukan Gapura Prima Group untuk apartemen sewa di proyek Bellevue Place MT Haryono. Arahnya apartemen tersebut akan dijual, tetapi untuk sementara akan ditahan dan dikembangkan menjadi apartemen sewa. "Apartemen sewa memang strategi kami agar bisa mendapat keuntungan dari kenaikan harga. Kalau dijual nanti bisa jadi semacam kondotel." kata Arvin. Bellevue Place MT Haryono merupakan proyek premium Gapura Prima Group yang dibangun di lahan 4.200 meter persegi (m2) sebanyak 315 unit. Sebanyak 220 unit apartemen strata title dan 95 unit apartemen sewa. Proyek ini sudah baru groundbreaking akhir tahun 2016 dan sudah topping off, atau tutup atap pada November 2017 ini. Untuk mengembangkannya, Gapura Prima Group menggelontorkan dana Rp 300 miliar. Hingga saat ini, perusahaan sudah berhasil menjual 60% dari apartemen strata title. Sementara untuk mengelola apartemen sewanya, perusahaam sedang menjajaki kerjasama dengan operator Internasional karena akan dikembangkan menjadi proyek ekslusif. Apartemen Bellevue Place MT Haryono saat ini dijual dengan harga Rp 35 jutaan per meter persegi (m2). Sementara pada saat awal peluncuran pada awal tahun 2016 harganya sekitar Rp 29 jutaan per m2. Apartemen ini menawarkan sejumlah tipe mulai dari studio ukuran 30,99 m2 hingga 3 kamar tidur 85,75 m2. Dari total proyek Bellevue Place MT Haryono baik unit strata title dan sewa, Gapura Prima Group menargetkan penjualan sekitar Rp 450 miliar. Pembanguna proyek itu ditargetkan selesai pada tahum 2018. Sementara untuk PT Gapura Prima Tbk (GPRA) yakni usaha Gapura Prima Group yang listing di bursa efek Indonesia (BEI) juga terus mengejar target penjualan. Hingga saat ini, perusahaan telah mengantongi 70% dari target Rp 600 miliar. Namun, Arvin tidak menyebutkan target Gapura Prima Group tahun. Arvin melihat bisnis properti hingga akhir tahun maupun tahun depan belum akan menggeliat. Bahkan, dia memperkirakan target yang dipasang GPRA tahun ini tidak akan tercapai. "Mungkin hanya tercapai sekitar 90% karena memang kondisi makro juga belum bagus, " katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gapura Prima Group akan jual GP Hotel Kuningan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gapura Prima Group berencana menjual GP Hotel Mega Kuningan. Perusahaan menargetkan sekitar Rp 100 miliaran dari rencana penjualan satu gedung hotel tersebut. Arvin F Iskandar, Managing Director Gapura Prima Group mengatakan, perusahaan berencana menjual hotel tersebut karena merupakan bagian dari strategi group dimana semua proyek yang dikembangkan arahnya akan dijual. "Kami punya kebijakan sebagai develover bangun proyek, hold sementara dan at the end akan dijual saat harganya sudah bagus. Kami targetkan penjualannya sekitar Rp 100 miliar." katanya di Jakarta, Sabtu (25/11). GP Hotel sudah beroperasi sejak tahun 2013. Semula nama hotel ini adalah Best Western Mega Kuningan namun kemudian berganti setelah habis kontrak dengan operator lama. Arvin menegaskan, penjualan hotel tersebut bukan lantaran okupansinya rendah tetapi lebih kepada kebijakan perusahaan yang dari semula memang ditujukan untuk dijual. Dia mengatakan, tingkat keterisian hotel dengan kapasitas 67 kamar tersebut mencapai 70%. Strategi demikian juga akam dilakukan Gapura Prima Group untuk apartemen sewa di proyek Bellevue Place MT Haryono. Arahnya apartemen tersebut akan dijual, tetapi untuk sementara akan ditahan dan dikembangkan menjadi apartemen sewa. "Apartemen sewa memang strategi kami agar bisa mendapat keuntungan dari kenaikan harga. Kalau dijual nanti bisa jadi semacam kondotel." kata Arvin. Bellevue Place MT Haryono merupakan proyek premium Gapura Prima Group yang dibangun di lahan 4.200 meter persegi (m2) sebanyak 315 unit. Sebanyak 220 unit apartemen strata title dan 95 unit apartemen sewa. Proyek ini sudah baru groundbreaking akhir tahun 2016 dan sudah topping off, atau tutup atap pada November 2017 ini. Untuk mengembangkannya, Gapura Prima Group menggelontorkan dana Rp 300 miliar. Hingga saat ini, perusahaan sudah berhasil menjual 60% dari apartemen strata title. Sementara untuk mengelola apartemen sewanya, perusahaam sedang menjajaki kerjasama dengan operator Internasional karena akan dikembangkan menjadi proyek ekslusif. Apartemen Bellevue Place MT Haryono saat ini dijual dengan harga Rp 35 jutaan per meter persegi (m2). Sementara pada saat awal peluncuran pada awal tahun 2016 harganya sekitar Rp 29 jutaan per m2. Apartemen ini menawarkan sejumlah tipe mulai dari studio ukuran 30,99 m2 hingga 3 kamar tidur 85,75 m2. Dari total proyek Bellevue Place MT Haryono baik unit strata title dan sewa, Gapura Prima Group menargetkan penjualan sekitar Rp 450 miliar. Pembanguna proyek itu ditargetkan selesai pada tahum 2018. Sementara untuk PT Gapura Prima Tbk (GPRA) yakni usaha Gapura Prima Group yang listing di bursa efek Indonesia (BEI) juga terus mengejar target penjualan. Hingga saat ini, perusahaan telah mengantongi 70% dari target Rp 600 miliar. Namun, Arvin tidak menyebutkan target Gapura Prima Group tahun. Arvin melihat bisnis properti hingga akhir tahun maupun tahun depan belum akan menggeliat. Bahkan, dia memperkirakan target yang dipasang GPRA tahun ini tidak akan tercapai. "Mungkin hanya tercapai sekitar 90% karena memang kondisi makro juga belum bagus, " katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
