Gapuraprima bidik apartemen kelas atas di Ciawi



JAKARTA. Status Bogor sebagai kota pinggiran Ibukota rupanya tak membikin PT Perdana Gapuraprima Tbk ragu mengembangkan properti yang menyasar kelas atas di wilayah ini. Persisnya di Gadog Ciawi, pengembang properti ini melego apartemen tipe studio berukuran 30 meter persegi (m²) dengan harga mulai dari Rp 900 juta.

Proyek apartemen itu bernama Bhuvana Resort Hotel & Residence. Gapuraprima mengembangkan proyek itu di bawah bendera PT Ciawi Megah Indah, yang tak lain anak perusahaan Gapuraprima.

Bukan tanpa alasan, perusahaan berkode GPRA di Bursa Efek Indonesia ini memilih Ciawi. "Banyak kalangan menengah atas yang sedang mencari tempat tinggal modern dan simpel serta investasi yang menjanjikan," ujar Taufik Zainal, Direktur Operasional Ciawi Megah Indah dan Direktur Wilayah 5 Perdana Gapuraprima, Selasa (7/10).


Saking optimistisnya pada prospek Ciawi, Gapuraprima menggadang proyek di daerah itu sebagai proyek unggulan tahun depan. Rasa optimisme manajemen Gapuraprima ini juga dibarengi kucuran biaya investasi pengembangan mencapai Rp 600 miliar.

Biaya investasi itu mencakup pembangunan dan pembelian tanah. Arief Aryanto, Chief Operating Officer Perdana Gapuraprima, menjelaskan, dana investasi itu berasal dari modal kerja dan pinjaman bank. Sayang, dia tak memerinci porsi keduanya.

Yang pasti, biaya investasi tersebut tak cuma untuk membangun apartemen. Gapuraprima juga berencana menghadirkan kondotel dalam proyek Bhuvana Resort Hotel & Residence itu.

Rencananya, bakal ada tiga menara apartemen dan hotel yang berisi 576 unit kamar. Total luas bangunan 54.000 m² sedangkan total luas lahan adalah 2,1 hektare (ha). Gapuraprima berencana mengawali tahap konstruksi pada akhir 2014 nanti. Kalau tidak ada aral, target penyelesaian menara I adalah akhir 2016.

Layaknya cara berdagang pengembang lain, meski proyek belum jadi, Gapuraprima sudah melego unit Bhuvana Hotel &  Residence sejak program soft launching pada Agustus 2013. Hingga minggu pertama Oktober 2014, Gapuraprima telah melego 86 unit kondotel dengan capaian  pendapatan penjualan alias marketing sales Rp 86 miliar.

Hingga akhir tahun 2014,  Gapuraprima menargetkan bisa mengantongi marketing sales Rp 1 triliun. Perusahaan itu juga menargetkan, sumbangan pendapatan kondotel meningkat 10%–20%. "Sampai Juni 2014 sudah tercapai 50%," klaim Arief. 

Mengintip laporan keuangan semester I–2014, penjualan bersih Gapuraprima turun 35,95% menjadi Rp 155,02 miliar. Sementara, laba bersih tahun berjalan susut 71,75%. Pada semester I–2013, laba itu tercatat Rp 71,61 miliar, tapi pada semester I–2014 menjadi Rp 20,23 miliar.

Asal tahu saja, selain Bhuvana Hotel & Residence, Gapuraprima juga tengah menggenjot penjualan tiga proyek lain.  Ketiganya adalah proyek hunian di Jakarta, yakni proyek di Cipayung seluas 3,4 ha, proyek di Cengkareng seluas 2,8 ha, dan proyek di Jalan M.T. Haryono Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina