Gapuraprima mengincar lahan di Jabodetabek



JAKARTA. Pengembang properti PT Perdana Gapuraprima Tbk berniat mengakuisisi lahan di wilayah Jabodetabek. Emiten berkode saham GPRA ini bertekad memperluas cadangan lahan atau land bank yang saat ini mencapai 100 hektare (ha).

Sekretaris Perusahaan Gapuraprima, Rosihan Saad, mengemukakan Gapuraprima di tahun ini berencana mengakuisisi lahan yang potensial di wilayah Jabodetabek, yang merupakan wilayah utama proyek-proyek perusahaan ini. Namun, manajemen GPRA enggan menjelaskan lebih lanjut rencana itu. "Belum final, jadi belum bisa dipublikasikan. Sekitar pertengahan tahun ini mungkin baru bisa," tutur Rosihan, Kamis (28/3).

Tahun ini, menurut Rosihan, Gapuraprima masih fokus pada proyek-proyek residensial. Manajemen GPRA tengah mengurus perizinan untuk proyek di Cipayung Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.


Di Cipayung, Gapuraprima akan membangun Diamond City, yakni kompleks kota mandiri di tanah seluas 3,4 hektare. Diamond City akan menyediakan fasilitas, mulai pendidikan, kesehatan, hingga hiburan. Proyek Diamond City membutuhkan investasi  sekitar Rp 50 miliar.

Untuk proyek di Jakarta Selatan, Gapuraprima akan membangun apartemen bernama MT Haryono Tower di atas lahan seluas 4.000 meter persegi. "Nilai investasi proyek ini adalah Rp 70 miliar. Targetnya, April atau Mei, perizinannya sudah selesai," ujar Rosihan.

Tahun ini, Gapuraprima mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 397 miliar. Selain menggarap dua proyek tadi, Gapuraprima tahun ini akan membuka dan mengoperasikan lima hotel baru, yakni Best Western Hotel di Kuningan, Jakarta Selatan, Gapura Prima Hotel di Jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat, Best Western di CBD Serpong Banten, luxury hotel di Permata Hijau Jakarta Selatan, dan hotel bintang empat di Tangerang.

“Bisnis hotel sangat menjanjikan. Kami akan menggenjot portofolio ini hingga beberapa tahun mendatang,” ungkap Rosihan.

Gapuraprima Group memproyeksikan marketing sales pada tahun ini tumbuh 66,67% year-on-year menjadi sebesar Rp 1,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro