Gara-gara China, Australia siapkan A$ 270 miliar perkuat tameng serangan jarak jauh



KONTAN.CO.ID - BRISBANE. Hari ini, Rabu (1/7), Australia resmi mengumumkan strategi pertahanan baru yang dinilai lebih tegas dari sebelumnya. Dalam strategi baru ini Australia akan berfokus pada kemampuan serangan jarak jauh serta pertahanan dari serangan siber.

Mengutip Channel News Asia, Perdana Menteri Scott Morrison resmi mengalokasikan A$ 270 miliar untuk memperkuat sektor pertahanan Australia.

Sebagai catatan, angka tersebut mengalami peningkatan hingga 40% dari anggaran normal. Pemerintah juga secara jelas mulai menyiapkan kekuatannya untuk wilayah Indo-Pasifik.


"Kita harus menghadapi kenyataan bahwa kita sudah mulai bergeser ke era strategis baru yang mungkin kurang ramah," ungkap Morrison dalam pidatonya.

Baca Juga: AS tuding China paksakan program KB ke Muslim Uighur

Pada kesempatan yang sama, Morrison juga ikut menyinggung kesiapan Australia dalam menghadapi gejolak dunia pasca wabah COVID nanti.

Menurutnya, kalaupun wabah ini nantinya bisa benar-benar hilang, dunia akan dihadapkan pada situasi yang lebih miskin dan lebih berbahaya dari sebelumnya.

Saat ini pemerintah Australia berkomitmen untuk menghabiskan setidaknya 2% dari keseluruhan PDB untuk sektor pertahanan. Di antaranya, sebanyak 40% lebih akan digunakan untuk pengoptimalan sistem persenjataan di berbagai lini yang diperlukan.

Terkait dengan serangan jarak jauh, nantinya Autralia akan memperoleh kemampuan baru melalui pengadaan AGM-158C Long Range Anti-Ship Missile dari AS.

Baca Juga: Donald Trump setujui rencana Pentagon tarik 9.500 pasukan AS dari Jerman

Mereka juga akan menginvestasikan sejumlah dana pada platform baru seperti drone, dan pengembangan senjata hypersonic bahkan tembakan laser.

Pengumuman hari ini semakin menunjukkan keseriusan pemerintah Australia untuk merombak postur pertahanan Australia.  Sekarang Australia juga semakin terbuka untuk menunjukkan kekhawatirannya atas ancaman keamanan dari China yang belakangan sering bermanuver di sekitar wilayah Indo-Pasifik.