Gara-gara corona, perbankan ramai-ramai koreksi target laba



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 dipastikan bikin pertumbuhan laba perbankan tahun ini negatif. Pelonggaran restrukturisasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga bikin perlambatan laba akan terjadi hingga 2021.

“Tahun ini pasti laba akan negatif, sepertinya tidak akan ada bank yang labanya akan tumbuh,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja kepada Kontan.co.id, Senin (27/4).

Baca Juga: Bantu perangi COVID-19, BCA sudah salurkan Rp 12 miliar


Dari laporan keuangan per Februari, pertumbuhan laba perseroan sejatinya masih cukup baik senilai Rp 4,33 triliun dengan pertumbuhan 13,69% (yoy).

Sementara mengutip riset Banking Analyst Team BCA Sekuritas, 14 April 2020 penurunan laba akan terjadi lebih dalam hingga menuju negatif dibandingkan akhir tahun lalu.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya diprediksi bakal mencatat laba senilai Rp 26,66 triliun hingga akhir tahun ini. Jika dibandingkan laba tahun lalu senilai Rp 34,41 triliun maka laba bank terbesar di tanah air ini bisa merosot hingga 22,50%.

“Pertumbuhan laba tahun ini pasti akan berpengaruh, tapi kami belum bisa sampaikan saat ini. Nanti pertengahan Mei kami juga baru akan memaparkan kinerja kuartal I-2020,” kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada Kontan.co.id, Senin (27/4).

Baca Juga: Antisipasi kredit macet, 111 fintech laporkan daftar peminjam ke Fintech Data Center

Dua bank pelat merah lain yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga diprediksi bakal mengalami penggerusan laba cukup dalam.

Bank Mandiri tahun ini ditaksir meraih laba Rp 21,68 triliun, menurun 21,09% (yoy) dibandingkan realisasi tahun lalu senilai Rp 27,48 triliun. Sementara BNI diproyeksi meraih laba Rp 11,34 triliun, menurun 26,26% (yoy) dibandingkan tahun lalu Rp 15,38 triliun.

Editor: Tendi Mahadi