KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Produsen masker asal AS, 3M, mengatakan pada hari Kamis (3/12/2020) bahwa pihaknya akan melakukan restrukturisasi besar-besaran yang akan berdampak pada sekitar 2.900 pekerjaan secara global.

Melansir Reuters, perusahaan memprediksi akan mencatatkan biaya sebelum pajak sebesar US$ 250 juta hingga US$ 300 juta sebagai akibat dari restrukturisasi tersebut.

“Pandemi Covid-19 telah mempercepat laju perubahan dan mengganggu pasar akhir di seluruh dunia, meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk beradaptasi lebih cepat,” kata Kepala Eksekutif Mike Roman.

CNN memberitakan, dalam rilisnya hari Kamis, Roman mengatakan akan mengalihkan fokus dan investasinya dari pasar yang tumbuh lambat ke area yang lebih kuat, seperti perawatan kesehatan dan e-commerce.

Baca Juga: 3.000 Karyawan terpapar Covid-19, Top Glove: Sarung tangan kami tetap aman

Perusahaan ini juga memproduksi masker N95 yang sangat dicari dan telah berjuang untuk memenuhi permintaan. Penjualan untuk sektor perawatan kesehatan melonjak lebih dari 25% dalam periode pendapatan terbaru. Ini perubahan terbaru bagi konglomerat industri. 

3M memberhentikan 1.500 karyawan pada Januari saat perusahaan berjuang dalam perang perdagangan antara China dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Virus corona menyerang, 32.000 karyawan Disney jadi korban PHK

Saham 3M termasuk di antara saham berkinerja terburuk di indeks Dow Jones pada tahun lalu. Tahun ini, bagaimanapun, saham 3M hanya turun 2,5%.

Selanjutnya: 10 Tips keuangan untuk membantu bertahan hidup dari Covid-19 di 2021

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie