KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hampir setengah dari perusahaan konsumer yang terdaftar di China akan kolaps karena tidak memiliki cukup uang untuk bertahan selama enam bulan ke depan. Pemerintah Beijing diminta untuk mengembalikan ekonomi dan kegiatan konsumsi di China. Dilansir dari Bloomberg, Jumat (20/3), bisnis restoran berada dalam kondisi terburuk akibat wabah corona karena sekitar 60% tidak mampu menutupi biaya karyawan serta uang sewa menurut data yang dikumpulkan Bloomberg dan laporan keuangan 50 perusahaan publik. Baca Juga: Angka kematian corona AS tembus 200, California berlakukan kebijakan stay at home!
Selain itu, hampir setengah dari perusahaan perhiasan dan pakaian tidak memiliki uang tunai selama enam bulan ke depan, kecuali permintaan mereka meningkat tajam. Sementara pengecer seperti Starbucks Corp dan Haidilao International Holding Ltd. telah membuka lebih banyak toko di daerah berisiko rendah. Walaupun tingkat permintaan tampaknya tidak mungkin pulih dengan cepat karena konsumen tetap ragu untuk meninggalkan rumah mereka setelah pemerintah memberi peringatan akan bahaya berkumpul dengan banyak orang ketika pandemi corona. Meskipun pabrik-pabrik China telah melanjutkan produksi tapi sektor ritel berharap kembali pulih. Haidilao memiliki ratusan juta dolar untuk mendukung bisnisnya selama sembilan bulan, sementara pengecer Anta Sports Products Ltd. dan Chow Tai Fook Jewellery Group Ltd. juga dapat menutupi biaya penjualan dan pemasaran melebihi enam bulan.