Gara-gara corona, United Tractors (UNTR) kaji ulang target penjualan alat berat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mengaku tak muluk-muluk mematok target penjualan alat beratnya tahun ini. Pandemi virus corona atawa Covid-19 turut mempengaruhi sektor pertambangan dan perkebunan yang menjadi pelanggan utama bagi kinerja perusahaan alat berat ini.

Berkaca pada perolehan kuartal I-2020 ini, bisnis penjualan alat berat Komatsu turun 48% menjadi 617 unit, dibandingkan dengan 1.181 unit pada triwulan pertama tahun 2019. Sara K Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR mengatakan untuk full year ini sebenarnya perusahaan mematok volume penjualan yang sama seperti tahun lalu sekitar 2.800 unit.

"Namun saat ini sedang kami review kembali mengacu pada hasil (penurunan) kuartal-I kemarin," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (15/5). Penurunan permintaan diakui manajemen disebabkan melemahnya penjualan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan. 


Baca Juga: Corona menyebar, kegiatan jasa tambang batubara United Tractor (UNTR) masih normal

Berdasarkan riset pasar internal, sebenarnya, brand Komatsu yang didistribusikan UNTR , anggota indeks Kompas100 ini, tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar domestik sebesar 33%.

Adapun penjualan merek kendaraan lain yang dipunyai perusahaan, UD Trucks juga mengalami penurunan dari 161 unit menjadi 73 unit, dan penjualan truk Scania turun dari 148 unit menjadi 64 unit.

"Penjualan alat berat saat ini terpengaruh dua hal, pertama, harga komoditas yang masih rendah dan kedua, kegiatan proyek konstruksi yang mungkin tertunda selama masa pandemi," sebut Sara. Sementara operasional penjualan alat berat dan layanan purna jual perseroan masih aktif.

Namun prosedurnya memang lebih ketat untuk mencegah penyebaran virus corona tersebut. Mengulik laporan keuangan kuartal-I 2020 ini, perusahaan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 18,3 triliun atau menyusut sebesar 19,02% ketimbang kuartal pertama tahun 2019 yang sebesar Rp 22,6 triliun.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) buka peluang akuisisi tambang baru

Lini bisnis mesin konstruksi berkontribusi sebesar 24% dari total pendapatan bersih di kuartal-I 2020. Sedangkan kontraktor penambangan menyumbang 45%, pertambangan batubara 18%, pertambangan emas 11%, dan industri konstruksi menyumbang 3% terhadap total pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari