Gara-gara Covid-19, Superkrane Mitra Utama (SKRN) proyeksi kinerja hanya naik 5%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) mulai menakar dampak virus corona ke kinerja di sepanjang tahun ini. Perusahaan sudah mengantisipasi pertumbuhan penjualan hanya sekitar 0%-5% di tahun ini karena terdampak Covid-19.

Eddy Gunawan, Corporate Secretary SKRN mengatakan, upaya mengantisipasi virus corona di lingkungan kerja juga sudah dilakukan perusahaan. Seperti memberlakukan work from home (WFH) dan langkah-langkah pencegahan lain yang sesuai dengan arahan Health, Safety, Environment (HSE).

Adapun ke kinerja bisnis, "Efek corona masih belum begitu dirasakan karena proyek-proyek masih jalan walaupun mungkin jam kerja berkurang dari saat kondisi normal, kami estimasi mungkin ada dampak 10%-20% ke pendapatan nantinya," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (4/5). 


Baca Juga: Ini penyebab laba bersih Superkrane Mitra Utama (SKRN) di 2019 melejit 117%

Kendati belum ada dampak signifikan, Eddy mengungkapkan sejauh ini SKRN sudah mengantisipasi pertumbuhan penjualan di sepanjang tahun ini akan stagnan atau pu  tumbuh tipis hingga 5% saja secara year on year (yoy). 

Prediksi tersebut jauh lebih kecil dibanding pertumbuhan yang dipatok perusahaan sebelumnya. SKRN awalnya menargetkan, dalam kondisi normal, kinerja perusahaan bisa naik 10% – 15%  secara tahunan.

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, Superkrane menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 131 miliar hingga Rp 150 miliar untuk memperbanyak jumlah crane dan alat berat lainnya. 

Baca Juga: Laba Superkrane Mitra Utama (SKRN) melejit hingga 117% di 2019

Eddy menjelaskan sampai saat ini rencana penggunaan belanja modal masih belum ada perubahan rencana. Namun, Eddy tidak menampik SKRN akan tetap memonitor keadaan tergantung dampak covid ke depannya. 

"Sekali lagi situasi covid ini masih cukup fluid dan mungkin 3 bulan kemudian baru bisa dianalisa lagi dampak ke SKRN," jelas Eddy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari