JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merasa data-data tentang penyelesaian kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang diberikan Kejaksaan Agung masih terlalu minim untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut. Rencananya, Rabu tanggal 19 November 2008 mendatang KPK akan mengundang kembali Jaksa Muda Agung Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) beserta jajarannya untuk kembali melakukan gelar perkara terkait rencana KPK mengambil alih kasus tersebut. Pernyataan tersebut diungkapkan Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, (14/11). "Tadi sudah ada evaluasi dari tim. Kesimpulannya, data yang kami dapat masih belum cukup," ujarnya. Selain Jampidsus, rencananya KPK juga akan mengundang para mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Negara (BPPN) serta jajaran Departemen Keuangan (Depkeu). Sayangnya, Johan masih merahasiakan data apa saja yang disebut minim oleh tim KPK tersebut. Lebih lanjut, Johan bilang, bahwa kekurangan data ini tidak hanya dialami oleh salah satu tim BLBI KPK, tetapi dialami oleh keempat tim dari instansi lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gara-gara Data Minim, KPK Kembali Undang Kejagung Untuk Ekspose BLBI
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merasa data-data tentang penyelesaian kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang diberikan Kejaksaan Agung masih terlalu minim untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut. Rencananya, Rabu tanggal 19 November 2008 mendatang KPK akan mengundang kembali Jaksa Muda Agung Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) beserta jajarannya untuk kembali melakukan gelar perkara terkait rencana KPK mengambil alih kasus tersebut. Pernyataan tersebut diungkapkan Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, (14/11). "Tadi sudah ada evaluasi dari tim. Kesimpulannya, data yang kami dapat masih belum cukup," ujarnya. Selain Jampidsus, rencananya KPK juga akan mengundang para mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Negara (BPPN) serta jajaran Departemen Keuangan (Depkeu). Sayangnya, Johan masih merahasiakan data apa saja yang disebut minim oleh tim KPK tersebut. Lebih lanjut, Johan bilang, bahwa kekurangan data ini tidak hanya dialami oleh salah satu tim BLBI KPK, tetapi dialami oleh keempat tim dari instansi lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News