Gara-gara demonstrasi berkepanjangan, pariwisata Hong Kong terkapar



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat Hong Kong dalam beberapa bulan terakhir mulai berimbas buruk atas perekonomian negara. Kekerasan yang terjadi akibat aksi tersebut juga berdampak terhadap anjloknya industri pariwisata Hong Kong.

Padahal industri pariwisata merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar negara ini. 5% PDB Hong Kong disumbang dari sektor pariwisata.

Baca Juga: Situasi geopolitik Hong Kong memanas, harga perak masih akan berkilau


Sekretaris Keuangan Daerah Istimewa Hong Kong Paul Chan Mo-Po menyatakan sepanjang 11 Agustus hingga 15 Agustus jumlah wisatawan yang datang ke Hong Kong anjlok hingga 40%. Ini seiring dengan aksi massa yang dilakukan di Bandara Hong Kong yang dilakukan sejak akhir Juli hingga awal Agustus 2019.

Sayangnya, okupansi Bandara Hong Kong yang dilakukan massa dibalas kekerasan oleh pihak kepolisian. Ini yang bikin calon wisatawan ke Hong Kong membatalkan niat kunjungannya. Beberapa negara macam Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan Irlandia bahkan sampai mengeluarkan peringatan bagi warganya yang hendak menuju Hong Kong.

Mengutip BBC, Badan Pariwisata Hong Kong memprediksi jumlah pemesanan tiket pesawat maupun hotel ke Hong Kong hingga September mendatang akan anjlok puluhan persen. Chairman Cathay Pacific John Slosar mengakui hal ini. “Dalam beberapa bulan ke depan pemesanan tiket, terutama perjalanan pulang-pergi akan menurun secara signifikan,” katanya.

Hal senada juga turut diungkapkan oleh CEO Disneyland Hong Kong Bob Iger, salah satu destinasi utama wisatawan asing menuju Hong Kong. “Kami telah melihat dampak yang dihasilkan dari aksi unjuk rasa ini yang benar-benar mengganggu tingkat kunjungan kami,” katanya.

Baca Juga: Boris Johnson ke Donald Trump: Singkirkan hambatan perdagangan Anda!

Sejumlah akomodasi di Hong Kong bahkan telah banting harga. Hotel-hotel pusat kota misalnya telah memangkas tarifnya hingga 50% dari harga normal menjadi HK$ 200 hingga HK$ 500 per malam untuk sebuah kamar bertempat tidur ganda.

Editor: Tendi Mahadi