Gara-gara Elon Musk, Bitcoin melonjak lagi menembus US$ 32.000



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin mengalami kenaikan menembus US$ 32.000, melanjutkan rebound setelah menghapus sebagian besar keuntungannya untuk tahun ini. Harapan baru datang ketika Elon Musk, Jack Dorsey dan Cathie Wood berbicara dalam panel tentang masa depan Bitcoin.

Mata uang digital terbesar naik lebih dari 8% menjadi sekitar US$32.270 pada 14:27 di New York pada Rabu. Cryptos lainnya juga naik termasuk Ether dan Dogecoin, sementara Indeks Crypto Galaxy Bloomberg juga berada di zona hijau.

Musk, kepala eksekutif Tesla Inc., menegaskan kembali dukungannya terhadap Bitcoin, dengan mengatakan bahwa dia memiliki token bersama dengan Dogecoin dan Ethereum. Dia juga mengatakan Space Exploration Tecnologies Corp. juga memiliki Bitcoin, seperti perusahaan mobil listrik milik Musk.


Bitcoin bangkit kembali setelah meluncur di bawah US$ 30.000 di awal minggu. “Ketakutan di pasar adalah jika Bitcoin menembus di bawah US$ 30.000, harga akan bergerak lebih rendah secara drastis,” kata Naeem Aslam, kepala analis pasar Ava Trade Ltd. 

“Pada kenyataannya, bukan itu yang kita lihat. Harga Bitcoin telah stabil, dan kami belum melihat adanya penjualan yang panik,” tambahnya.

Baca Juga: Jelang Elon Musk tampil di The B Word, bursa kripto menghijau Dogecoin melompat 18%

Bitcoin dan cryptocurrency lainnya telah jatuh sejak pertengahan Mei, menghapus sekitar US$ 1,3 triliun dari nilai pasar mereka. Bitcoin telah menghadapi berbagai kendala, termasuk meningkatkan pengawasan peraturan di China, Eropa dan AS dan kekhawatiran tentang energi yang dibutuhkan oleh komputer yang mendukungnya. Investor juga umumnya menjadi lebih berhati-hati tentang aset spekulatif.

Bitcoin mungkin masih menguji level US$ 25.000 dalam beberapa minggu mendatang, kata Aslam dari Ava Trade. Penembusan di atas US$ 32.000 akan menandai pemulihan yang lebih kuat, menurut Steen Jakobsen, kepala investasi di Saxo Bank.

“Bitcoin dan Ethereum berhasil menarik reli bersama setelah Bitcoin turun melalui area kunci US$ 30.000 kemarin, tetapi benar-benar perlu pulih di atas US$ 32.000 secara berkelanjutan untuk menggali dirinya sendiri keluar dari lubang,” tulis Jakobsen dalam sebuah catatan.

Kemajuan Bitcoin tahun ini telah menyusut menjadi sekitar 8% dari rekor April hampir US$ 65.000. 

Para pendukung berpendapat mata uang virtual menawarkan lindung nilai inflasi dan akan memenangkan penerimaan institusional yang lebih luas. Narasi seperti itu selalu kontroversial dan sekarang semakin dipertanyakan, meskipun penggemar Bitcoin yang paling bersemangat terus memprediksi pengembalian jangka panjang yang besar.

“Kekhawatiran peraturan dan lingkungan kemungkinan akan membuat Bitcoin tetap berat tetapi perbaikan di kedua sisi harus terjadi sebelum akhir tahun,” Edward Moya, analis pasar senior untuk Amerika di Oanda, menulis dalam sebuah catatan. 

Dia menambahkan investor institusional “siap untuk menempatkan taruhan jangka panjang yang besar” jika penurunan menuju US$ 20.000 dapat dihindari.

Selanjutnya: Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000, yang lain ikutan rontok termasuk Dogecoin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .