Gara-gara euro loyo ekspor mebel ikut terkulai



JAKARTA. Memburuknya kinerja ekonomi Eropa makin terasa bagi sektor industri di dalam negeri, khususnya industri mebel. Dalam dua bulan terakhir, ekspor mebel khusus ritan mengalami penyusutan dibandingkan kuartal I. M Hatta Sinatra, Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) mengatakan, menurunnya daya beli itu disebabkan oleh merosotnya nilai tukar euro terhadap rupiah menjadi Rp 11.926,95 per euro atau melemah 101,75 point dibandingkan awal Mei silam. "Nilai tukar euro melemah, membuat harga barang impor di sana termasuk mebel dan furniture dari Indonesia semakin mahal, sehingga sulit menjualnya," kata Hatta ketika dihubungi KONTAN, Jumat (25/5). Menurut hatta, hal serupa juga terjadi terhadap produk mebel lain berbahan baku kayu jati. Ia yakin, kinerja ekspor mebel pada kuartal II akan turun dibandingkan kuartal I yang mencatat nilai US$ 58,2 juta. Berapa besar potensi penurunan ekspor kuartal II ini, Hatta belum bisa memprediksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Asnil Amri