BRUSSELS. Uni Eropa (UE) memperingatkan kepada ketujuh belas anggota UE bahwa Eropa bisa kembali memasuki resesi pada 2012, seiring kondisi krisis utang yang makin memburuk.Komisi Eropa sampai menurunkan prediksi pertumbuhan negara-negara UE pada 2012 dari 1,8% menjadi 0,5%. Alarm tanda bahaya muncul setelah Italia mencetak rekor yields obligasi hingga 7,25%. Sebab, Italia adalah negara dengan perekonomian terbesar ketiga di UE.Level yields obligasi Italia telah sama dengan Yunani, Portugal dan Irlandia yang mengantarkan mereka untuk membutuhkan bantuan dana miliaran euro. Spekulasi Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi yang akan digantikan posisinya oleh mantan komisioner dan ekonom Mario Monti sedikit bisa menenangkan pasar yang bergejolak. Meski ada pertumbuhan lapangan kerja di beberapa negara anggota UE, tapi secara keseluruhan tidak ada perkembangan positif yang riil terhadap masalah pengangguran di seluruh UE"Pertumbuhan di Eropa mandek, dan ada risiko munculnya resesi baru," kata Monetary Affairs UE Olli Rehn.
Gara-gara Italia, UE bisa terjerumus pada resesi baru di 2012
BRUSSELS. Uni Eropa (UE) memperingatkan kepada ketujuh belas anggota UE bahwa Eropa bisa kembali memasuki resesi pada 2012, seiring kondisi krisis utang yang makin memburuk.Komisi Eropa sampai menurunkan prediksi pertumbuhan negara-negara UE pada 2012 dari 1,8% menjadi 0,5%. Alarm tanda bahaya muncul setelah Italia mencetak rekor yields obligasi hingga 7,25%. Sebab, Italia adalah negara dengan perekonomian terbesar ketiga di UE.Level yields obligasi Italia telah sama dengan Yunani, Portugal dan Irlandia yang mengantarkan mereka untuk membutuhkan bantuan dana miliaran euro. Spekulasi Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi yang akan digantikan posisinya oleh mantan komisioner dan ekonom Mario Monti sedikit bisa menenangkan pasar yang bergejolak. Meski ada pertumbuhan lapangan kerja di beberapa negara anggota UE, tapi secara keseluruhan tidak ada perkembangan positif yang riil terhadap masalah pengangguran di seluruh UE"Pertumbuhan di Eropa mandek, dan ada risiko munculnya resesi baru," kata Monetary Affairs UE Olli Rehn.