BANGKOK. Harga minyak sawit terjungkal cukup besar dalam lebih dari setahun ini ditengah spekulasi bahwa kebijakan untuk mengontrol harga yang diumumkan oleh China kemungkinan akan menyusutkan permintaan impor. Padahal, China dikenal sebagai negara konsumen minyak sawit terbesar di dunia. China kemungkinan akan mengontrol harga sementara ini untuk keperluan harian domestik yang mendesak untuk meredam inflasi yang lari kencang dalam dua tahun terakhir ini. Harga kontrak minyak sawit untuk pengiriman Januari di Malaysia Derivatives Exchange terjungkal 4,8% menjadi 3.114 ringgit (US$ 994) per metrik ton; penyusutan yang paling besar sejak 28 September 2009. Minyak sawit tersebut diperdagangkan di level 3.165 ringgit sesi pertama hari ini. "Kebijakan tersebut bisa mengurangi impor minyak China dalam jangka pendek. Dengan ketakutan pemerintah tersebut, mereka bisa merilis cadangan minyak sawit ke pasar lokal," kata Ivy Ng, Analis CIMB Investment Bank Bhd. Kuala Lumpur. China tak hanya mencampuri kebijakan minyak sawit saja, tetapi juga berkomitmen untuk menyetabilkan harga gas alam sekaligus mematikan ketersediaan suplai sayuran, biji-bijian, minyak goreng dan gula. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gara-gara kebijakan China, harga minyak sawit terjun bebas
BANGKOK. Harga minyak sawit terjungkal cukup besar dalam lebih dari setahun ini ditengah spekulasi bahwa kebijakan untuk mengontrol harga yang diumumkan oleh China kemungkinan akan menyusutkan permintaan impor. Padahal, China dikenal sebagai negara konsumen minyak sawit terbesar di dunia. China kemungkinan akan mengontrol harga sementara ini untuk keperluan harian domestik yang mendesak untuk meredam inflasi yang lari kencang dalam dua tahun terakhir ini. Harga kontrak minyak sawit untuk pengiriman Januari di Malaysia Derivatives Exchange terjungkal 4,8% menjadi 3.114 ringgit (US$ 994) per metrik ton; penyusutan yang paling besar sejak 28 September 2009. Minyak sawit tersebut diperdagangkan di level 3.165 ringgit sesi pertama hari ini. "Kebijakan tersebut bisa mengurangi impor minyak China dalam jangka pendek. Dengan ketakutan pemerintah tersebut, mereka bisa merilis cadangan minyak sawit ke pasar lokal," kata Ivy Ng, Analis CIMB Investment Bank Bhd. Kuala Lumpur. China tak hanya mencampuri kebijakan minyak sawit saja, tetapi juga berkomitmen untuk menyetabilkan harga gas alam sekaligus mematikan ketersediaan suplai sayuran, biji-bijian, minyak goreng dan gula. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News