JAKARTA. Operasional proyek 10.000 Megawatt (MW) yang ditargetkan berjalan tahun ini akhirnya ditunda hingga 2013 mendatang. Penundaan ini lantaran masalah pendanaan.Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Dedy Priatna mengatakan, pemerintah tidak sanggup mendanai proyek senilai Rp 79 triliun itu. Menurutnya, hambatan pendanaan tetap bermasalah kendati proyek itu memperoleh pinjaman sekitar US$ 5,56 miliar.Dedy menampik jika proyek itu dikatakan gagal. Sebab, dia mengatakan seluruh proyek pembangkit listrik tersebut sudah selesai pengerjaannya. “Tidak gagal, tapi terlambat. Terlambat dalam arti operasinya,” tegasnya, Rabu (25/5).Dedy menyebutkan, ada 10 proyek ketenagalistrikan di pulau Jawa dan 25 proyek diluar Jawa yang sudah rampung. Untuk 10 proyek di wilayah Jawa berkapasitas 6.600 MW. Sementara di luar Jawa, kapasitasnya hanya 1/3 saja dari total kapasitas.Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Dahlan Iskan menuturkan, beberapa proyek listrik yang masuk dalam proyek 10.000 MW sudah mulai beroperasi April dan Mei lalu. Diantaranya Rembang 1 dan 2 yang berkapasitas masing-masing 315 MW. Selain itu ada, Indramayu 1 dan 2 masing-masing sebesar 315 MW, Suralaya 8 sebesar 625 MW dan Lontar 1 sebesar 300 MW. "Tidak lama lagi tambah Indramayu 3 sebesar 315MW,” lanjutnya.Untuk proyek 10.000 MW tahap I, Dahlan mengatakan akan selesai sebanyak 4.500 MW akhir tahun ini. Sementara untuk tahun depan (2012) ditargetkan selesai 4.500 MW. Sedangkan untuk yang 1.000 MW lagi tahun 2013.Menurutnya, penundaan proyek ini karena akan ada kelebihan pasokan listrik pada 2013 mendatang. "Lebih baik ada yang ditunda di 2013, pengerjaannya bisa hati-hati sehingga kualitasnya bagus,” kata Dahlan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gara-gara masalah dana, pengoperasian proyek 10.000 MW tertunda
JAKARTA. Operasional proyek 10.000 Megawatt (MW) yang ditargetkan berjalan tahun ini akhirnya ditunda hingga 2013 mendatang. Penundaan ini lantaran masalah pendanaan.Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Dedy Priatna mengatakan, pemerintah tidak sanggup mendanai proyek senilai Rp 79 triliun itu. Menurutnya, hambatan pendanaan tetap bermasalah kendati proyek itu memperoleh pinjaman sekitar US$ 5,56 miliar.Dedy menampik jika proyek itu dikatakan gagal. Sebab, dia mengatakan seluruh proyek pembangkit listrik tersebut sudah selesai pengerjaannya. “Tidak gagal, tapi terlambat. Terlambat dalam arti operasinya,” tegasnya, Rabu (25/5).Dedy menyebutkan, ada 10 proyek ketenagalistrikan di pulau Jawa dan 25 proyek diluar Jawa yang sudah rampung. Untuk 10 proyek di wilayah Jawa berkapasitas 6.600 MW. Sementara di luar Jawa, kapasitasnya hanya 1/3 saja dari total kapasitas.Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Dahlan Iskan menuturkan, beberapa proyek listrik yang masuk dalam proyek 10.000 MW sudah mulai beroperasi April dan Mei lalu. Diantaranya Rembang 1 dan 2 yang berkapasitas masing-masing 315 MW. Selain itu ada, Indramayu 1 dan 2 masing-masing sebesar 315 MW, Suralaya 8 sebesar 625 MW dan Lontar 1 sebesar 300 MW. "Tidak lama lagi tambah Indramayu 3 sebesar 315MW,” lanjutnya.Untuk proyek 10.000 MW tahap I, Dahlan mengatakan akan selesai sebanyak 4.500 MW akhir tahun ini. Sementara untuk tahun depan (2012) ditargetkan selesai 4.500 MW. Sedangkan untuk yang 1.000 MW lagi tahun 2013.Menurutnya, penundaan proyek ini karena akan ada kelebihan pasokan listrik pada 2013 mendatang. "Lebih baik ada yang ditunda di 2013, pengerjaannya bisa hati-hati sehingga kualitasnya bagus,” kata Dahlan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News