KONTAN.CO.ID - CAPE TOWN. Gelombang keempat infeksi Covid-19 yang didorong varian Omicron menerjang Afrika Selatan. Kasus harian di negara tempat varian baru virus corona itu pertama kali terdeteksi melonjak 36 kali lipat lebih hanya dalam 10 hari.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla mengatakan, varian Omicron telah terdeteksi di tujuh dari sembilan provinsi. Hanya, dia berharap, pemerintah bisa mengendalikan amukan varian baru itu tanpa menyebabkan terlalu banyak kematian.

Phaahla pun mendesak warga Afrika Selatan untuk mendapatkan vaksinasi penuh, sehingga pemerintah bisa menjinakkan gelombang keempat infeksi Covid-19 tanpa pembatasan penguncian yang lebih ketat selama Natal.

KB Bank Catat Kinerja Apik di Kuartal III-2025, Laba Bersih Sentuh Rp265 Miliar

"Kami masih bisa mengendalikan (varian) ini dengan cara pemerintah tidak perlu memberlakukan pembatasan serius selama beberapa hari ke depan," katanya dalam konferensi pers, Jumat (3/12), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: WHO: Omicron makin menyebar, tiap negara harus bersiap hadapi lonjakan kasus baru

"Jika kita semua hanya melakukan tugas dasar dari langkah-langkah protokol kesehatan, juga jika semakin banyak dari kita yang memenuhi syarat untuk datang ke tempat vaksinasi terdekat," imbuh Phaahla.

Ilmuwan terkemuka Michelle Groome dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan mengatakan dalam konferensi pers yang sama, Afrika Selatan menghadapi "kenaikan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya" dalam waktu singkat karena varian Omicron.

Infeksi juga berpindah dari kelompok usia yang lebih muda ke orang yang lebih tua, dia mengungkapkan.

Afrika Selatan mengalami lonjakan tiba-tiba dalam kasus virus corona yang dilaporkan setiap hari, dengan pemerintah melaporkan 11.535 infeksi baru Covid-19 pada Kamis (2/12), naik 36 kali lipat lebih dari hanya 312 pada 10 hari sebelumnya.