KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah secara resmi menetapkan kupon untuk obligasi negara ritel (ORI) seri ORI015 sebesar 8,25%. Jumlah tersebut praktis lebih tinggi dibandingkan tingkat bunga deposito di bank manapun. Kalangan perbankan terutama bank kecil yang dihubungi Kontan.co.id mengaku wajar bila sebagian nasabah deposito ada yang beralih ke instrumen investasi ORI015. PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) misalnya yang mengatakan bahwa bank-bank kecil sangat bergantung pada deposito untuk pendanaannya.
Maka dari itu, Direktur Utama Bank Kesejahteraan Ekonomi Sasmaya Tuhuleley mengatakan mau tidak mau bank harus menaikkan suku bunga deposito khususnya deposito special rate untuk mendapatkan dana dan mampu bersaing dengan besarnya kupon ORI015. "Ya, saat ini special rate bank rata-rata naik sudah cukup tinggi," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (8/10). Lebih lanjut pihaknya menyebut, berdasarkan pantauannya saat ini rata-rata special rate deposito perbankan sudah berada di atas 8%. Namun, Sasmaya menyebut saat ini persaingan antara bunga deposito dengan surat utang negara seperti ORI memang sudah ada sejak dulu. Bank juga tak begitu kaget bila ada dana yang pindah, apalagi saat ini suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tengah naik. Pastinya, berpengaruh ke instrumen investasi lain. PT Bank Dinar Indonesia Tbk juga sepakat penawaran ORI015 membuat bank harus membuat tawaran yang menarik. Apalagi bagi bank kecil di BUKU I dan BUKU II. Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie menjelaskan untuk bunga deposito dengan ominal di atas Rp 1 miliar di BUKU I sudah terbilang tinggi. Kisaran bunganya antara lain di atas 7,5%, termasuk Bank Dinar. "Tentu ORI015 yang bunga 8,25% menarik, tapi tenornya kan berbeda. Bank Dinar pun tidak begitu terpengaruh," sebutnya.
Hendra juga menyebut, ada banyak bank pula yang memberikan penawaran bunga deposito di atas 7,5%. "Saat ini deposito masih stabil, beberapa bank juga sudah ada yang bunganya di atas 7,5%," sambungnya. Menurutnya, bank BUKU II juga sudah menaikkan bunga deposito. Malah Hendra menyatakan di bank asing tingkat bunganya rata-rata di atas 8%. Beruntung, bank-bank kecil biasanya sudah memiliki nasabah yang loyal dan lebih suka menempatkan dananya di instrumen jangka pendek. Antara lain, simpanan berjangka waktu maksimal dua tahun. "Kalau nasabah kami umumnya lebih suka yang cepat saja, karena ORI tenornya tiga tahun mereka lebih pilih yang tenor pendek," sambungnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi