Gara-gara pandemi corona, BRI Agro batal gelar rights issue



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terus tertunda, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana penambahan modal lewat aksi rights issue. 

Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang menyebut, pasar yang tak kondusif akibat pandemi jadi alasannya. 

“Sudah kami putuskan rights issue untuk tidak dilakukan. Karena izin dari Kementerian BUMN juga akan berakhir tahun ini,” katanya dalam paparan publik virtual, Rabu (26/8).


Perseroan sebelumnya merancang aksi rights issue pada pertengahan tahun lalu untuk menerbitkan 3 miliar saham dengan target penghimpunan dana Rp 700 miliar. Aksi ini sempat beberapa kali ditunda hingga akhirnya dibatalkan oleh perseroan. 

Baca Juga: BRI Agro raih capaian dua teratas dalam penyaluran KPRS FLPP

Penundaan rights issue mulanya dilakukan oleh BRI Agro sebab kata Ebeneser harga yang ditawarkan perseroan terlampau tinggi dibandingkan harga pasar saat itu. Makanya perseroan kala itu memutuskan untuk menggelar rights issue tahun ini. 

“Sayangnya pada awal 2020, pasar makin tidak kondusif karena ada pandemi juga. Harga juga jatuh, sehingga akhirnya kami putuskan untuk membatalkan rights issue,” sambung Ebeneser.

Asal tahu saja, batalnya rights issue ini juga menghambat target BRI Agro untuk naik menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 tahun ini.  Ebeneser mengakui, target menjadi BUKU 3 juga akan tertunda. Meski demikian, Ebeneser bilang target tersebut masih akan dapat terealisasi secara organik pada 2021. 

“Modal inti hingga Desember 2020, secara organik modal inti kami akan mencapai Rp 4,2 triliun. Sementara kami perkirakan pada akhir 2021 modal kami akan mencapai Rp 5 triliun lebih, sehingga bisa menjadi BUKU 3,” sambungnya.

Baca Juga: Intip rekomendasi saham AGRO, INDF, dan UNTR untuk Jumat (17/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi