Gara-gara Ratu Tatu, Golkar akan terjun bebas?



JAKARTA. Dukungan terhadap Partai Golkar diperkirakan akan terjun bebas terkait putusan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Provinsi Banten yang memilih Ratu Tatu Chasanah sebagai Ketua DPD I Golkar Provinsi Banten."Ini akan menjadi warning Partai Golkar di Banten," ujar Direktur Political Communication Institute Heri Budianto di Jakarta, Jumat (27/12/2013).Heri yakin jika Golkar terus melanggengkan praktik politik dinasti, maka akan berpengaruh kepada suara Golkar di Banten. Apalagi, selama ini, Banten menjadi kantong utama suara partai berlambang pohon Beringin itu. Menurut Heri, masyarakat di Banten sudah sangat antipati akan keberadaan dinasti keluarga Atut.Hal tersebut, lanjut Heri, dapat terlihat saat Atut ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus suap sengketa Pilkada Lebak dan pengadaan alat kesehatan (alkes) di Provinsi Banten. "Penolakan masyarakat Banten akan Atut sangat kuat. Kalau Golkar tetap memilih keluarga Atut, maka suara partai ini akan terjun bebas," ujarnya.Seperti diwartakan, Tatu terpilih menjadi Ketua DPD I Golkar Provinsi Banten, Jumat (27/12/2013). Berdasarkan penghitungan suara, Tatu memeroleh 6 suara, dan Wali Kota Cilegon Iman Aryadi mendapatkan 5 suara. Sementara Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tak memberikan suaranya. Musdalub yang berlangsung sekitar 180 menit ini dipimpin oleh Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan, Suparman.Sesuai keputusan Musdalub, Tatu akan mengisi posisi Ketua DPD I Partai Golkar sampai 2015 nanti. Musdalub DPD I Partai Golkar Provinsi Banten digelar untuk mengisi kekosongan pada posisi pimpinannya.Sebelumnya, posisi itu dijabat oleh almarhum Hikmat Tomet, atau suami Ratu Atut Chosiyah. Hikmat Tomet meninggal dunia setelah sakit beberapa waktu lalu. Jumlah suara dalam Musdalub berjumlah 12. Delapan suara berasal dari dari DPD II kabupaten/kota, satu suara dari organisasi pendiri Partai Golkar, satu suara dari organisasi yang didirikan, satu suara organisasi sayap, dan satu suara dari DPP Partai Golkar. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie