JAKARTA. Gara-gara nilai rupiah melemah terhadap dolar AS, niatan Departemen Pertahanan (Dephan) untuk membeli alat pertahanan baru terpaksa ditunda. “Dephan masih melihat perkembangan kondisi keuangan Indonesia untuk mengajukan pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) baru,” ujar Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin di sela-sela pameran pertahanan dan kedirgantaraan di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah. Menurut Sjafrie, pengadaan alutsista TNI merupakan rencana per lima tahun yang terinci dalam cetak biru alutsista TNI. Cetak biru atau blue book tersebut merupakan daftar kebutuhan alutsista yang diperoleh Dephan dari pinjaman kredit ekspor.Walaupun begitu, Sjafrie memastikan bahwa kebutuhan operasional TNI mutlak dibeli. "Jika keuangan tidak mencukupi, Dephan akan melakukan reinventarisasi untuk menentukan prioritas," imbuhnya. Selain itu, Sjafrie juga bilang bahwa Dephan tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan negara lain dalam pengadaan alutsista. "Untuk kerja sama yang penting prinsip terpenuhi, yaitu harus ada transfer teknologi dan menggandeng industri dalam negeri," lanjutnya. Walaupun begitu, Sjafrie tetap berharap agar TNI bisa mandiri dalam hal pengadaan alutsista ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Gara-gara Rupiah Keok, TNI Menunda Pembelian Alustista
Oleh: Aprillia Ika
Kamis, 20 November 2008 07:34 WIB