JAKARTA. Pemerintah ternyata belum benar-benar yakin mengeksekusi pre-funding. Aksi ini merupakan langkah penerbitan surat utang (obligasi) di akhir tahun 2016 untuk membiayai kebutuhan dana di awal 2017. Salah satu pertimbangan pemerintah adalah kondisi pasar surat obligasi yang masih fluktuatif, di tengah gejolak ekonomi global. Penyebabnya adalah hasil pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) yang memenangkan Donald Trump sebagai presiden dan mendorong ketidakpastian langkah AS di pasar global. Sebelumnya, pemerintah sempat menyebut berencana merilis surat utang negara (SUN) sebesar Rp 40 triliun. "Kita akan hitung ulang apakah memang perlu segitu," kata Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa (15/11) di Jakarta.
Gara-gara Trump, pemerintah galau pre-funding
JAKARTA. Pemerintah ternyata belum benar-benar yakin mengeksekusi pre-funding. Aksi ini merupakan langkah penerbitan surat utang (obligasi) di akhir tahun 2016 untuk membiayai kebutuhan dana di awal 2017. Salah satu pertimbangan pemerintah adalah kondisi pasar surat obligasi yang masih fluktuatif, di tengah gejolak ekonomi global. Penyebabnya adalah hasil pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) yang memenangkan Donald Trump sebagai presiden dan mendorong ketidakpastian langkah AS di pasar global. Sebelumnya, pemerintah sempat menyebut berencana merilis surat utang negara (SUN) sebesar Rp 40 triliun. "Kita akan hitung ulang apakah memang perlu segitu," kata Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa (15/11) di Jakarta.