Gara-gara virus corona, Rukun Raharja (RAJA) berpotensi pangkas belanja modal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di industri energi PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berpeluang melakukan penyesuaian nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini sebagai dampak pandemi virus corona.

Asal tahu saja, tahun ini RAJA menyediakan capex sekitar US$ 28,24 juta untuk keperluan proyek merger dan akuisisi di sektor migas. Namun, manajemen RAJA belum bisa menjelaskan secara rinci proyek yang dimaksud.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, RAJA punya rencana mengakuisisi salah satu perusahaan gas yang beroperasi di Jawa Barat dan Jawa Timur.


Baca Juga: Laba bersih tahun 2019 merosot 50%, begini penjelasan Rukun Raharja (RAJA)

Selain itu, RAJA juga sempat mengincar proyek penggantian pipa di Blok Rokan yang bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Tak ketinggalan, RAJA turut berupaya memperoleh perpanjangan kontrak pengelolaan pipa gas di Gresik, Jawa Timur.

Direktur Rukun Raharja Oka Lesmana menyampaikan, wabah virus corona merupakan salah satu hambatan dalam proses akuisisi yang direncanakan RAJA sebelumnya. Beberapa proyek baru yang sudah dicanangkan untuk dimulai tahun ini sangat mungkin mengalami penundaan. “Karena proyek tersebut juga terkait dengan pihak di luar perusahaan,” ujar dia, hari ini (27/4).

Kondisi demikian membuat RAJA perlu melakukan penyesuaian alokasi belanja modal di tahun ini. Sebelum itu benar-benar dilakukan, RAJA masih menganalisis segala potensi penyesuaian yang ada secara hati-hati dengan memperhatikan perkembangan wabah virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Hingga kuartal I, kinerja Rukun Raharja (RAJA) belum terganggu corona

Lebih lanjut, Oka mengaku bahwa di kuartal pertama lalu, sudah ada tanda-tanda penurunan permintaan gas dari beberapa pelanggan RAJA di sektor industri meski belum begitu signifikan. Namun, potensi penurunan lebih lanjut masih bisa terjadi dalam beberapa waktu mendatang.

Untuk itu, RAJA menyiapkan langkah strategis, misalnya mencari alternatif permintaan pasokan energi gas dari industri lainnya. “Di samping itu, tentunya kami terus memilih langkah terbaik dalam melakukan penghematan atau efisiensi saat menjalankan kegiatan operasional,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari