JAKARTA. Garam impor untuk kebutuhan konsumsi dipastikan terlambat masuk ke Indonesia. Gara-gara ada masalah teknis di pelabuhan keberangkatan Australia, garam impor yang dijadwalkan tiba pada 10 Agustus 2017 kemarin, baru akan tiba secara bertahap ke Tanah Air. Untuk tahap pertama, Kapal Eco Destiny telah merapat di Pelabuhan Ciwandan Banten pada Kamis (10/8) dini hari kemarin. Kapal ini membawa masuk garam sebanyak 25.000 ton. Corporate Secretary PT Garam Hartono mengatakan, pada tahap pertama garam impor tiba pada Kamis di Pelabuhan Ciwandan akan segera didistribusikan ke industri pengolah garam. Kiriman tahap kedua akan tiba hari ini, Jumat (11/8), sebanyak 27.500 ton melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. "Kemudian pada tahap ketiga baru akan tiba pada tanggal 22 Agustus mendatang dan akan masuk di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, sebanyak 22.500 ton," ujar Hartono kepada KONTAN, Kamis (10/8).
Garam impor telat datang ke Tanah Air
JAKARTA. Garam impor untuk kebutuhan konsumsi dipastikan terlambat masuk ke Indonesia. Gara-gara ada masalah teknis di pelabuhan keberangkatan Australia, garam impor yang dijadwalkan tiba pada 10 Agustus 2017 kemarin, baru akan tiba secara bertahap ke Tanah Air. Untuk tahap pertama, Kapal Eco Destiny telah merapat di Pelabuhan Ciwandan Banten pada Kamis (10/8) dini hari kemarin. Kapal ini membawa masuk garam sebanyak 25.000 ton. Corporate Secretary PT Garam Hartono mengatakan, pada tahap pertama garam impor tiba pada Kamis di Pelabuhan Ciwandan akan segera didistribusikan ke industri pengolah garam. Kiriman tahap kedua akan tiba hari ini, Jumat (11/8), sebanyak 27.500 ton melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. "Kemudian pada tahap ketiga baru akan tiba pada tanggal 22 Agustus mendatang dan akan masuk di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, sebanyak 22.500 ton," ujar Hartono kepada KONTAN, Kamis (10/8).