KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk hari ini resmi melakukan seremoni ekspor produk kaleng Bir Bintang dari pabrik Tangerang ke Amerika Serikat. Presiden Direktur PT Multi Bintang Indonesia Tbk Michael Chin, mengungkapkan ekspor ini bukan karena pasar alkohol Indonesia tertekan. Melainkan lebih ke arah waktu yang tepat untuk ekspor. "Ini sejalan dengan permintaan pemerintah agar membangun
brand lokal ke negara lain," kata Michael, Senin (13/8). Menurutnya saat ini ekspor lebih ke arah branding produk. Sehingga emiten berkode saham MLBI ini belum mau membeberkan target volume produksi yang dijual untuk ekspor. "Yang paling penting bagaimana kami berkompetisi dengan Thailand atau Vietnam," jelas Michael.
Mengenai harga produk di Amerika Serikat, Multi Bintang akan menyesuaikan dengan harga jual rata-rata dan harga produk alkohol di Amerika Serikat. Untuk saat ini MLBI akan fokus di daerah California dan Hawaii. Sayangnya untuk negara baru ekspor belum dibeberkan. "Yang pasti saat ini penjualan domestik akan lebih besar ketimbang ekspor," papar Michael. Sebagai informasi, penjualan bersih MLBI dalam semester I-2018 sebesar Rp 1,51 triliun, naik tipis dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,50 triliun. Sedangkan laba bersih MLBI tercatat turun 0,28% menjadi Rp 463,87 miliar dari periode sama tahun lalu sebanyak Rp 645,7 miliar. Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Achmad Sigit Dwiwahjono memaparkan industri minuman beralkohol turut berperan dalam penerimaan negara dengan memberikan kontribusi cukai dalam negeri sebesar sebesar Rp 5,27 triliun pada tahun 2017, naik 2,63% dibanding penerimaan cukai 2016 yang sebesar Rp 5,14 triliun. Menurut Sigit, meningkatnya jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara ikut mempengaruhi produktifitas industri minuman beralkohol di dalam negeri, mengingat saat ini produsen minuman beralkohol sudah mampu memproduksi produk-produk minuman beralkohol jenis premium yang dapat menjadi subsitusi produk minuman beralkohol impor. Selain untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam negeri, beberapa produsen minuman beralkohol juga mulai menjajaki pasar ekspor. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan nilai ekspor bir tercatat sebesar 12% per tahun. Selama ini tujuan ekspor bir hanya terbatas ke negara tradisional seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, Singapura, Timor Timur, dan negara lainnya dengan nilai US$ 7,6 juta pada tahun 2017. Selain itu Indonesia juga harus bersaing dengan eksportir seperti Thailand dan juga Vietnam.
"Pasti namanya ekspor akan mendapatkan devisa. Tentunya akan mengurangi defisit neraca perdagangan kita," kata Sigit. Selain itu dengan keberhasilan ekspor perdana Bir Bintang ke Amerika Serikat, menurutnya menjadi terobosan baru mengingat ketatnya persaingan produk untuk dapat menembus pasar Amerika.
United States Embassy Counselor for Commercial Affairs, Rosemary Gallant menjelaskan perdagangan dua negara penting mengingat tahun ini merupakan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat. "Pemerintah RI telah bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Wilbur Ross kemarin. Keduanya sepakat ingin tingkatkan nilai transaksi perdagangan dari US$ 28 miliar menjadi US$ 50 miliar," kata Rosemary, Senin (13/8). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi