Garap Gasifikasi Kelistrikan, PLN Lelang 6 Klaster



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebagai langkah merealisasikan program gasifikasi kelistrikan atau konversi pembangkit bertenaga diesel (PLTD) ke gas, PT PLN melakukan lelang menggunakan skema klaster. Adapun sejauh ini ada 6 klaster yang sedang dalam proses lelang. 

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi mengungkapkan, program gasifikasi kelistrikan ini dijalankan sebagai tindak lanjut Kepmen ESDM Nomor 249.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Penugasan Pelaksanaan Penyediaan Pasokan dan Pembangunan Infrastruktur Liquefied Natural Gas, serta Konversi Dari Penggunaan Bahan Bakar Minyak Menjadi Liquefied Natural Gas  Dalam Penyediaan Tenaga Listrik.

“Saat ini sedang dilakukan proses pengadaan oleh PLN,” jelasnya saat ditemui di Hotel Sultan, Rabu (31/5). 


Evy mengatakan, program gasifikasi kelistrikan ini sedang dalam proses lelang di 6 klaster. 

Baca Juga: Proyek Gasifikasi Batubara Bumi Resources (BUMI) Dimulai Pada Awal 2024

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya di 2022, pada tahap I konversi PLTD ke EBT ini akan dilakukan dalam beberapa batch atau gelombang. Setiap gelombang akan terdiri dari beberapa klaster yang memiliki syarat lelang dan lokasi yang berbeda.

Lelang dedieselisasi ini bakal dibagi menjadi 8 batch terdiri dari Klaster I (Sulutenggo & Maluku Utara) berkapasitas 55,03 MW, Klaster II (Sulselrabar & Nusa Tenggara) berkapasitas 38,95 MW, Klaster III (Maluku & Papua) berkapasitas 30,15 MW.

Selanjutnya, Klaster IV (Jawa Madura) berkapasitas 19,17 MW, Klaster V (Kalimantan I) berkapasitas 17,08 MW, Klaster VI (Kalimantan II) berkapasitas 18,63 MW, Klaster VII (Sumatera I) berkapasitas 18,43 MW dan Klaster VIII (Sumatera II) berkapasitas 14,60 MW.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif berharap dengan diserahkannya gasifikasi kelistrikan ke PLN, pelaksanaan program ini bisa lebih baik. 

“Kita harapkan dengan mengambil alih (program gasifikasi) ini pengerjaan proyeknya lebih baik, lebih ekonomis, kan bisa menghemat lebih banyak buat negara,” ujar Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (31/5). 

Baca Juga: PGN Tebar Dividen Setara Rp 3,42 Triliun, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham PGAS

Kementerian ESDM pernah membeberkan, berdasarkan Kepmen ESDM terdapat 47 lokasi gasifikasi pembangkit listrik dengan total volume kebutuhan LNG sebesar 282,93 BBTUD.

Dari 47 lokasi ini, sebanyak 24 pembangkit berstatus operasi, 3 pembangkit berstatus pengadaan dan konstruksi dan 20 pembangkit berstatus rencana.

Keberhasilan program gasifikasi kelistrikan ditentukan oleh beberapa faktor utama, antara lain  dukungan Pemerintah, ketersediaan infrastruktur dan biaya  logistik.

Program gasifikasi kelistrikan ini tentu menjadi berkah tersendiri bagi perusahaan pengangkut gas alam cair atau LNG, salah satunya PT GTS Internasional Tbk (GTSI). 

Tammy Meidharma, Direktur Utama GTS Internasional melihat prospek yang menarik dari adanya program gasifikasi kelistrikan. Program ini serta-merta akan meningkatkan aktivitas pengangkutan logistik LNG ke sejumlah daerah di Timur Indonesia. 

Baca Juga: PGN Tebar Dividen Setara Rp 3,42 Triliun, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham PGAS

“Menurut kabar yang telah diketahui GTSI, saat ini program gasifikasi kelistrikan sudah mulai ada perkembangan. Tammy bilang, PLN sudah membuka tender untuk 6 ruas di Papua, Sulawesi, dan NTT,” jelasnya beberapa waktu lalu. 

Berdasarkan sejumlah prospek tersebut, Tammy menyatakan, GTSI telah menyiapkan sejumlah rencana investasi jangka menengah. Total investasi yang akan disiapkan GTSI senilai US$ 508 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli