KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk (
BUMI) bakal gandeng mitra untuk menggarap proyek hilirisasi batubara. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan sejumlah peluang kerjasama hilirisasi batubara kepada investor China dalam ajang The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF) awal September lalu. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surya Herjuna mengatakan, sejauh ini rencana kerjasama baru diperoleh untuk proyek garapan KPC.
"Untuk saat ini hanya dari proyek Kutai Timur ada rencana kerjasama. Masih dalam proses, kami juga belum dapat legalitasnya," kata Surya kepada Kontan, Selasa (17/9).
Baca Juga: Harga Komoditas Naik, Kinerja Bumi Resources (BUMI) Membaik Dikonfirmasi terpisah, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan, pihaknya berencana melakukan pengumuman pada akhir tahun ini. "Akan ada kemungkinan untuk pengumuman (perkembangan proyek) sekitar akhir tahun ini," kata Dileep kepada Kontan, Selasa (17/9). Dileep memastikan, sejauh ini belum ada perubahan rencana untuk proyek hilirisasi yang akan dilakukan oleh KPC dan PT Arutmin Indonesia. Asal tahu saja, dalam proyek hilirisasi batubara ini, KPC akan memasok kebutuhan batubara untuk proyek gasifikasi di Bengalon sekitar 5 juta ton-6,5 juta ton per tahun dengan kualitas GAR 4.200 kcal per kg. Ketika beroperasi, pabrik tersebut dapat menghasilkan 1,8 juta ton per tahun metanol.
Sementara itu, PT Arutmin Indonesia semula merencanakan hilirisasi berupa proyek proyek coal to methanol dengan kapasitas produksi 2,95 juta ton per tahun. Belakangan, Arutmin dikabarkan mengubah proyek hilirisasi inimenjadi coal to ammonia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari