lanan domestik harus bersiap-siap meningkatkan daya saing dengan memperbaiki sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang membuka pintu investasi asing di sektor ini membuat industri periklanan nasional bakal diserbu pemain asing. Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Harris Thajeb mengatakan, revisi DNI di sektor periklanan harus diikuti dengan rambu-rambu pembatasan jumlah tenaga kerja asing di industri ini. Sebab, "Industri iklan dan komunikasi adalah industri strategis, mampu menggiring opini publik," jelasnya kepada KONTAN baru-baru ini. Catatan saja, dalam revisi DNI yang baru, sektor periklanan dibuka untuk investor dari ASEAN dengan porsi kepemilikan maksimal 51%. Sebelumnya, sektor periklanan tertutup bagi investor asing.
Garap Kualitas SDM agar Siap Bersaing
lanan domestik harus bersiap-siap meningkatkan daya saing dengan memperbaiki sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang membuka pintu investasi asing di sektor ini membuat industri periklanan nasional bakal diserbu pemain asing. Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Harris Thajeb mengatakan, revisi DNI di sektor periklanan harus diikuti dengan rambu-rambu pembatasan jumlah tenaga kerja asing di industri ini. Sebab, "Industri iklan dan komunikasi adalah industri strategis, mampu menggiring opini publik," jelasnya kepada KONTAN baru-baru ini. Catatan saja, dalam revisi DNI yang baru, sektor periklanan dibuka untuk investor dari ASEAN dengan porsi kepemilikan maksimal 51%. Sebelumnya, sektor periklanan tertutup bagi investor asing.