KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (
PPRO, anggota indeks
Kompas100) mengeluarkan dana sebesar Rp 800 miliar untuk pembangunan 5 proyek apartemen mahasiswa di berbagai kota. Sebesar 30% dari dana tersebut berasal dari kas internal dan 70% berasal dari perbankan. Perseroan menilai, potensi pasar apartemen bagi kalangan ini amat besar. "Total pembangunan 5 proyek apartemen mahasiswa sebesar Rp 800 miliar. Letaknya ada di Depok, Semarang, Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Semua proyek ini baru dijalankan tahun lalu," jelas Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO kepada Kontan.co.id, Selasa (9/7). Pembangunan di daerah Depok berdekatan dengan Universitas Indonesia (UI), sementara di Semarang dekat dengan Universitas Diponegoro, Yogyakarta dekat dengan UPN Veteran, Apartemen Louvin berdekatan dengan Unpad, dan Apartemen Begawan berdekatan dengan UMM.
Baca Juga: Bank BTN gandeng PP Properti gelar program promo KPR dan KPA bertajuk Great 5 Lebih jauh, pendapatan pemasaran atau
marketing sales PPRO dari segmen apartemen mahasiswa mencapai Rp 1,7 triliun, terhitung dari awal pembangunan pada 2018 sampai Mei 2019. Indaryanto berkata The Alton Apartment yang terletak di Semarang, menyumbang
marketing sales tertinggi senilai Rp 657 miliar. Diikuti oleh Evenciio Apartement di Margonda Depok senilai Rp 475 miliar. The Begawan Apartemen di Malang yang berdekatan dengan Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) menyumbang
marketing sales sebesar Rp 335 miliar. Lalu, Louvin Apartement di Bandung sebesar Rp 225 miliar dan Tana Babarsari Yogyakarta sebesar Rp 45 miliar. "
Marketing sales Tana Babarsari Yogyakarta masih sedikit karena memang baru
launching pada Desember 2018 lalu," jelas Indaryanto. Pihaknya membanderol Rp 250-300 juta per unit dengan sistem
dual dan
triple key, atau dua sampai tiga kamar tidur dengan satu ruang bersama dan satu dapur. Rata-rata, per bulannya, para mahasiswa dikenai biaya sebesar Rp 2-3 juta per bulan. Sementara tiap bangunan, berisi 32-40 lantai.
Baca Juga: DMS Propertindo (KOTA) fokus garap hotel untuk wisatawan lokal kelas menengah "Pasar mahasiswa itu tidak akan kering. Tiap tahun, banyak mahasiswa yang masuk ketimbang yang keluar. Mereka yang rata-rata merupakan kaum pendatang ini biasanya mencari apartemen," imbuhnya. PPRO juga menyediakan 250 akses buku
online gratis kepada pelanggan mahasiswanya. Ini merupakan bentuk kerjasama pihaknya dengan Gramedia. Sementara itu, CEO Mulia Property Indah, Novi Imelli menyatakan dalam catatan Kontan, proyek Solo Urban Residence akan menjadi proyek apartemen satu-satunya yang akan dikembangkan dalam konsep kawasan di Solo. Total kapasitas menara tersebut akan mencapai 1.482 unit. Mulia Properti Indah bekerja sama dengan Binare Indonesia Group (BIG) untuk memasarkan proyek tersebut. Dari proyek itu, perusahaan membidik penjualan sebesar Rp 350 miliar. Letak Solo Residence ini pun dikelilingi oleh tiga universitas negeri Solo seperti Universitas Sebelas Maret, Institut Seni Indonesia, Akademi Komunitas lndustri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta (AK-Tekstil Solo).
Baca Juga: Capai puncak di 2019, DMS Propertindo: Peluang ekspansi sektor properti masih besar "Tiap tahunnya ada sekitar 13.000 mahasiswa baru. Tentu prospek proyek ini sangatlah besar," ungkapnya. Apartemen Solo Urban Residence akan dibangun dengan konsep
lowrise mulai dari tujuh sampai 12 lantai. Hunian Solo Urban Residence ditawarkan dalam beberapa tipe mulai dari ukuran studio dan satu kamar. Harga apartemen ini dibanderol dengan harga mulai Rp 250 jutaan. Untuk tahap awal ini, Mulia Properti Indah menawarkan promo cara pembayaran yakni uang muka (DP) 10% bisa diangsur selama 18 bulan. Hingga saat ini, Solo Urban Residence diterima pasar dengan baik. Novi berkata,
tower pertama sudah terjual sebanyak 300 unit dan
tower kedua telah
sold out 224 unit. Sekitar 60% pembelinya merupakan orang lokal dan 40% sisanya berasal dari luar kota seperti Jakarta, Semarang dan Yogyakarta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi