JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) terus melanjutkan diversifikasi bisnis, salah satunya di sektor kelistrikan. Perseroan bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x150 megawatt (MW). Nilai investasinya ditaksir Rp 1 triliun. Untuk membangun pembangkit listrik ini, TINS akan mencari pendanaan eksternal dari pinjaman perbankan. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, rencananya perseroan akan menggunakan skema project financing dengan nilai pinjaman sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% dari ekuitas. Sehingga, dana pinjaman yang dibutuhkan untuk proyek ini berkisar Rp 700 miliar. "Untuk mendapat akses pinjaman dari perbankan akan cukup mudah. Saat ini masih fokus pada perizinan," ujar Agung kepada KONTAN, Jumat (18/3).
Garap PLTU, TINS incar pinjaman bank
JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) terus melanjutkan diversifikasi bisnis, salah satunya di sektor kelistrikan. Perseroan bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x150 megawatt (MW). Nilai investasinya ditaksir Rp 1 triliun. Untuk membangun pembangkit listrik ini, TINS akan mencari pendanaan eksternal dari pinjaman perbankan. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, rencananya perseroan akan menggunakan skema project financing dengan nilai pinjaman sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% dari ekuitas. Sehingga, dana pinjaman yang dibutuhkan untuk proyek ini berkisar Rp 700 miliar. "Untuk mendapat akses pinjaman dari perbankan akan cukup mudah. Saat ini masih fokus pada perizinan," ujar Agung kepada KONTAN, Jumat (18/3).