Garap Proyek IKN, Pengamat Sebut Waskita Karya (WSKT) Butuh Kepastian Sisi Pembiayaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menjadi BUMN karya dengan porsi garapan proyek terbesar di Ibu Kota Negara (IKN) dengan total Rp4,33 triliun, dari total nilai sebesar Rp7,22 triliun.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai, hal ini tidak mengherankan karena WSKT memiliki kualitas teknik yang sudah tidak perlu diragukan lagi.

“Secara kualitas teknik mungkin tidak diragukan kapasitas WSKT,” kata Toto dalam keterangannya, Selasa (8/8).


WSKT sendiri mendapatkan kontrak kerja untuk sejumlah proyek pendukung kawasan IKN mulai dari akses jalan tol, hingga pembangunan gedung kementerian koordinator.

Kendati demikian, menurut Toto, WSKT memerlukan kepastian dari sisi pembiayaan untuk menunjang modal kerja pembangunan proyek IKN.

Baca Juga: Begini Prediksi Nasib Kinerja Emiten BUMN Karya di Semester II

“WSKT mungkin memerlukan kepastian dari sisi financing apakah mereka cukup solid untuk pembiayaan proyek proyek yang sedang berjalan selain proyek IKN,” katanya.

Dihubungi terpisah, SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita memaparkan, berdasarkan kepemilikan proyek, perolehan nilai kontrak baru (NKB) masih didominasi oleh proyek pemerintah sebesar 66,24 persen, diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 13,62 persen, proyek Swasta sebesar 1,29 persen, dan anak perusahaan sebesar 18,85 persen.

Selain itu, Waskita Karya juga lebih selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran.

"Saat ini Perseroan sangat selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi sehingga harapannya proyek – proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan,” tutur Ermy.

Dibandingkan BUMN karya lain, WSKT terhitung mendapatkan kontrak proyek paling besar yaitu Rp 4,33 triliun secara porsi, dari total nilai sebesar Rp7,22 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Batalkan PMN Waskita Karya (WSKT) Rp 3 Triliun

PT PP Tbk (PTPP) telah menerima total nilai kontrak dari IKN sebesar Rp4,15 triliun per akhir Juni 2023; PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga mendapat total kontrak proyek IKN mencapai Rp3,48 triliun. Sementara itu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengerjakan tujuh proyek di IKN senilai Rp2,9 triliun.

Sebagai catatan, sejumlah proyek IKN yang digarap WSKT meliputi jalan tol IKN Segmen 5A, proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, serta proyek gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas Gedung penunjang.

Kemudian, proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 3, proyek gedung dan kawasan Kemenko Paket 4, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2 dan 3, serta proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang baru saja pada awal Juli 2023 ini dilakukan penandatanganan kontrak kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto