Garap proyek pipa gas Trans Kalimantan, Bakrie & Brothers masih cari mitra



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Miyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menyetujui PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) untuk mengerjakan proyek pipa gas Trans Kalimantan sepanjang 522 kilometer (km). Proyek pipa gas Trans Kalimantan ini merupakan desain pengganti dari proyek pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija 2).

Menurut catatan Kontan.co.id, proyek pipa gas Trans Kalimantan ini akan membentang dari Bontang (Kalimantan Timur) hingga Takisung (Kalimantan Selatan). Pipa gas ini akan melalui tujuh kabupaten di Kalimantan, seperti Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjarbaru, dan Kabupaten Tanah Laut.

Asal tahu saja, proyek Kalija 2 ini sebelumnya sudah dicanangkan sejak 2017. Alasan BPH Migas menyetujui perubahan desain proyek Kalija 2 menjadi Trans Kalimantan lantaran faktor keekonomian.


Apabila proyek Kalija 2 dibangun sesuai rencana awal, maka akan membentang dari Kalimantan hingga Jawa dengan kapasitas 1,000 mmscfd dan berukuran 20 inci. Dengan kapasitas ini, dinilai akan sulit untuk mencari pengguna pipa gas yang menjadi salah satu hambatan terlaksananya proyek ini.

Selain itu, masalah pasokan juga menjadi hambatan bagi proyek Kalija 2 ini. Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur selalu menolak pengiriman gas dari Bontang ke Pulau Jawa. Sedangkan dengan proyek Trans Kalimantan, pasokan gas dari Kalimantan Timur dapat dimanfaatkan di bumi Kalimantan.

Mengenai mitra kerja yang akan bergabung bersama BNBR untuk membangun proyek Trans Kalimantan ini, Head of Corporate Communicattion BNBR Bayu Nimpuno mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam tahap pembicaraan tahap awal untuk menentukan partner kerja tersebut. Ia belum dapat mengatakan secara detail soal pencarian partner kerja ini.

Yang pasti, BNBR menargetkan proyek ini dapat rampung dan beroperasi pada 2022 mendatang. “Belum jelas kapan (selesai pembahasannya), pembahasannya dengan lebih dari satu calon partner dan pasti akan memakan waktu juga,” ujar Bayu kepada Kontan.co.id, Selasa (18/9).

Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya, sampai saat ini ada beberapa sumber gas yang bisa dimanfaatkan dalam proyek Trans Kalimantan, seperti proyek Merakes yang sudah mendapatkan persetujuan plan of development (POD). Proyek ini akan memproduksi gas sebesar 400 mmscfd. Tak hanya itu, ada pula proyek West Badik sebesar 60 mmscfd dan sejumlah proyek gas lainnya di Kalimantan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat