JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) siap mengucurkan dana US$ 350 juta untuk dua proyek terminal liquefied natural gas (LNG) miliknya di Teluk Jakarta, Jawa Barat; dan Medan Belawan, Sumatra Utara. Untuk terminal LNG di Teluk Jakarta yang berupa floating storage receiving terminal (FSRT), PGAS telah mendirikan PT Nusantara Regas yang merupakan perusahaan patungan dengan PT Pertamina (Persero). Di perusahaan ini, PGAS menggenggam 40% saham dan Pertamina menguasai 60% saham. Proyek FSRT menelan total investasi US$ 250 juta. Itu berarti PGAS harus menyediakan dana minimal US$ 100 juta. Sekretaris Perusahaan PGAS Wahid Sutopo mengatakan, pada tahap awal PGAS telah menyetor dana US$ 20 juta di Nusantara Regas. "Dana itu untuk mendirikan perusahaan dan operasional. Sisanya mungkin untuk pembangunan fisik," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini. Adapun Pertamina kala itu menyetor US$ 30 juta.
Garap proyek terminal, PGAS siapkan dana US$ 350 juta
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) siap mengucurkan dana US$ 350 juta untuk dua proyek terminal liquefied natural gas (LNG) miliknya di Teluk Jakarta, Jawa Barat; dan Medan Belawan, Sumatra Utara. Untuk terminal LNG di Teluk Jakarta yang berupa floating storage receiving terminal (FSRT), PGAS telah mendirikan PT Nusantara Regas yang merupakan perusahaan patungan dengan PT Pertamina (Persero). Di perusahaan ini, PGAS menggenggam 40% saham dan Pertamina menguasai 60% saham. Proyek FSRT menelan total investasi US$ 250 juta. Itu berarti PGAS harus menyediakan dana minimal US$ 100 juta. Sekretaris Perusahaan PGAS Wahid Sutopo mengatakan, pada tahap awal PGAS telah menyetor dana US$ 20 juta di Nusantara Regas. "Dana itu untuk mendirikan perusahaan dan operasional. Sisanya mungkin untuk pembangunan fisik," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini. Adapun Pertamina kala itu menyetor US$ 30 juta.