Garap proyek terminal, PGAS siapkan dana US$ 350 juta



JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) siap mengucurkan dana US$ 350 juta untuk dua proyek terminal liquefied natural gas (LNG) miliknya di Teluk Jakarta, Jawa Barat; dan Medan Belawan, Sumatra Utara.

Untuk terminal LNG di Teluk Jakarta yang berupa floating storage receiving terminal (FSRT), PGAS telah mendirikan PT Nusantara Regas yang merupakan perusahaan patungan dengan PT Pertamina (Persero). Di perusahaan ini, PGAS menggenggam 40% saham dan Pertamina menguasai 60% saham. Proyek FSRT menelan total investasi US$ 250 juta. Itu berarti PGAS harus menyediakan dana minimal US$ 100 juta.

Sekretaris Perusahaan PGAS Wahid Sutopo mengatakan, pada tahap awal PGAS telah menyetor dana US$ 20 juta di Nusantara Regas. "Dana itu untuk mendirikan perusahaan dan operasional. Sisanya mungkin untuk pembangunan fisik," kata dia kepada KONTAN, belum lama ini. Adapun Pertamina kala itu menyetor US$ 30 juta.


Wahid belum menjelaskan kapan penyaluran dana tahap berikutnya akan dilakukan. "Kami menunggu permintaan Nusantara Regas. Sampai saat ini belum ada," imbuh Wahid.

Pembangunan konstruksi FSRT saat ini sudah berjalan dan ditargetkan rampung pada akhir 2011.

Satu proyek lainnya, yakni terminal LNG di Medan Belawan ditargetkan sudah dapat beroperasi pada 2012. PGAS sedang melakukan tender project management consultant (PMC) untuk pembangunan floating storage receiving unit (FSRU).

Untuk menutup seluruh kebutuhan pembiayaan kedua proyek tersebut, PGAS menggunakan kas internal. Per 30 September 2010, nilai kas dan setara kas yang dimiliki PGAS Rp 9,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: