Garap pusat belanja, BKSL gandeng investor Jepang



JAKARTA. Adanya pembatasan pusat perbelanjaan alias mal di kawasan ibu kota Jakarta, mendorong pengembang membangun pusat perbelanjaan ke kawasan pinggiran Jakarta. Seperti yang akan dilakukan PT Sentul City Tbk (BKSL).

Perusahaan properti ini akan membangun mal di wilayah propertinya di pinggiran Jakarta. untuk proyek ini, BKSL akan melakukan joint agreement dengan investor asing asal Jepang.

Proyek mal tersebut digadang-gadang akan menelan investasi sekitar Rp 700 miliar- Rp 800 miliar. "Nilai investasi ini akan dikucurkan selama tiga tahun," jelas Michael Tene, Investor Relations BKSL di Jakarta.


Mal baru BKSL tersebut diharapkan selesai dibangun tahun 2017, setelah itu ditargetkan bisa memberikan tambahan pendapatan berulang (recurring income) kepada BKSL.

Sayang, ia masih enggan membeberkan lebih rinci tentang siapa investor Jepang yang akan diajak kerjasama itu. "Bulan April ini akan resmikan, dan kami umumkan skema perjanjian kerja samanya," ucap Michael kepada KONTAN.

Sekadar info saja, banyak pengembang mal asing akhir-akhir ini marak membangun mal di Indonesia dengan pola kerjasama. Di antaranya yang sudah ada adalah; operator asal Korea Selatan Lotte Mall dan dari Jepang AEON Mall.

Adapun, tahun lalu AEON Mall cukup ekspansif mengembangkan mal. AEON menjalin kerja sama dengan PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) milik Sinar Mas dengan skema perjanjian yang berbeda.

Dengan MDLN, operator mal Jepang ini membeli fasilitas lahan dengan nilai US$ 45 juta. Sedangkan, dengan Sinar Mas, keduanya membentuk perusahaan patungan PT AEON Mall Sinar Mas Land Indonesia, dimana AEON memiliki 67% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri