KONTAN.CO.ID - LONDON. Pengaruh Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam industri minyak Iran semakin mencengkeram, dengan laporan menunjukkan mereka mengontrol hingga 50% ekspor minyak. Kendali ini memperkuat kemampuan finansial Tehran untuk mendanai operasi domestik dan proxy mereka di Timur Tengah, meskipun berada di bawah sanksi berat dari Barat.
Dominasi IRGC dalam Ekspor Minyak
Menurut pejabat Barat, pakar keamanan, dan sumber Iran, IRGC telah mengambil alih berbagai aspek industri minyak Iran, termasuk operasi armada bayangan yang menggunakan kapal tanker secara rahasia untuk mengirimkan minyak mentah yang terkena sanksi, serta perusahaan front yang menjual minyak, terutama ke Cina, melalui jaringan perusahaan kedok.
Meskipun sanksi keras yang diberlakukan kembali pada 2018 oleh mantan Presiden AS Donald Trump, Iran masih mampu menghasilkan lebih dari US$50 miliar per tahun dari ekspor minyaknya. Angka ini merupakan sumber utama mata uang asing dan koneksi utama Iran ke ekonomi global.
Baca Juga: Uni Eropa Adopsi Sanksi Baru Rusia dengan Target Tiongkok Sebelumnya, IRGC menguasai sekitar 20% ekspor minyak Iran. Namun, angka tersebut melonjak menjadi 50% dalam tiga tahun terakhir, menurut enam sumber terpercaya. IRGC menawarkan diskon US$1-US$8 per barel dibandingkan harga yang ditawarkan oleh National Iranian Oil Company (NIOC). Diskon ini mencerminkan risiko tambahan yang diambil pembeli karena IRGC sudah dianggap sebagai organisasi teroris oleh AS.
Metode Operasi
Salah satu perusahaan yang digunakan oleh IRGC adalah China Haokun, yang tetap aktif meskipun terkena sanksi AS pada 2022. Perusahaan ini dikelola oleh mantan pejabat militer Cina dan bertindak sebagai saluran utama untuk penjualan minyak Iran ke Cina. IRGC menggunakan kapal tanker untuk memindahkan minyak Iran secara rahasia. Operasi ini sering kali melibatkan transfer antar-kapal untuk menyembunyikan asal minyak. Pada 2023, sebanyak 35 kapal tanker terkena sanksi oleh AS dan Israel karena keterlibatan dalam aktivitas ini. Pendapatan dari ekspor minyak dialokasikan langsung oleh pemerintah Iran ke IRGC dan Quds Force. Anggaran IRGC untuk operasi sehari-hari diperkirakan mencapai US$1 miliar, dengan tambahan US$700 juta dialokasikan untuk mendanai kelompok seperti Hezbollah di Lebanon.
Baca Juga: Konferensi Pers Pertama, Trump Singgung Soal Drone, Perang, dan TikTok Dampak dan Tantangan Global
Pengaruh IRGC dalam ekspor minyak membuat penerapan sanksi Barat menjadi lebih sulit, karena IRGC memiliki pengalaman luas dalam menghindari sanksi. Namun, tantangan ini dapat meningkat jika mantan Presiden Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari, dengan kemungkinan penegakan sanksi yang lebih ketat. Israel meningkatkan sanksi terhadap armada IRGC, menargetkan 18 kapal tanker pada Agustus 2024. Amerika Serikat menjatuhkan sanksi tambahan pada Desember 2024 terhadap 18 kapal tanker lainnya yang terlibat dalam pengangkutan minyak oleh IRGC.
Editor: Handoyo .