JAKARTA. PT Garda Tujuh Buana Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GTBO, kemarin (9/7). Begitu perdagangan saham GTBO dibuka, harga saham ini langsung naik 10 poin ke level Rp 125 per saham. Namun, akhirnya harga saham GTBO harus berakhir melemah 8,7%, dari harga pembukaan Rp 125 menjadi Rp 105 per saham.Perusahaan tambang batubara itu melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 1,834 miliar atau 73,4% saham di harga Rp 115 per saham. Dari hasil IPO ini, GTBO meraih Rp 210 miliar. Sebagian besar dana tersebut untuk belanja modal.Setelah IPO, GTBO menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai US$ 11,2 juta atau sekitar Rp 112 miliar. Adapun target laba sebelum pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA sekitar Rp 4 miliar.Direktur Operasional GTBO Socrates Rudy Sirait bilang, tahun ini GTBO menargetkan bisa memproduksi 900.000 metrik ton batubara. Padahal tahun lalu produksi batubara GTBO hanya 30.000 metrik ton. "Ini karena mesin produksi batubara kami mulai beroperasi tahun ini," ujarnya, kemarin (9/7).Tahun depan, GTBO mematok target produksi lebih tinggi lagi, sebesar 1,8 juta metrik ton. GTBO memiliki area tambang batubara di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur. Tambang ini memiliki cadangan batubara sebanyak 140 juta metrik ton.Selama ini batubara produksi GTBO memiliki kualitas rendah dengan tingkat kalori 4.500 kilo kalori per kilogram. Harga jualnya pun relatif rendah. "Batubara ini hanya cocok untuk konsumsi pembangkit listrik," kata Rudy.Guna meningkatkan kualitas batubara, GTBO mulai Agustus nanti akan mengoperasikan mesin pengering batubara. Ini untuk mengurangi kadar air produk batubara mereka dari 50% menjadi 35%. Dengan begitu, harga jual mereka akan lebih tinggi.GTBO saat ini menjual produknya kepada dua perusahaan yang berbasis di Singapura yaitu KTP Export dan Dynet Internasional. Dengan kedua perusahaan ini, GTBO telah mengantongi kontrak penjualan batubara hingga 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Garda Tujuh Buana Resmi Melantai di BEI
JAKARTA. PT Garda Tujuh Buana Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GTBO, kemarin (9/7). Begitu perdagangan saham GTBO dibuka, harga saham ini langsung naik 10 poin ke level Rp 125 per saham. Namun, akhirnya harga saham GTBO harus berakhir melemah 8,7%, dari harga pembukaan Rp 125 menjadi Rp 105 per saham.Perusahaan tambang batubara itu melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 1,834 miliar atau 73,4% saham di harga Rp 115 per saham. Dari hasil IPO ini, GTBO meraih Rp 210 miliar. Sebagian besar dana tersebut untuk belanja modal.Setelah IPO, GTBO menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai US$ 11,2 juta atau sekitar Rp 112 miliar. Adapun target laba sebelum pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA sekitar Rp 4 miliar.Direktur Operasional GTBO Socrates Rudy Sirait bilang, tahun ini GTBO menargetkan bisa memproduksi 900.000 metrik ton batubara. Padahal tahun lalu produksi batubara GTBO hanya 30.000 metrik ton. "Ini karena mesin produksi batubara kami mulai beroperasi tahun ini," ujarnya, kemarin (9/7).Tahun depan, GTBO mematok target produksi lebih tinggi lagi, sebesar 1,8 juta metrik ton. GTBO memiliki area tambang batubara di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur. Tambang ini memiliki cadangan batubara sebanyak 140 juta metrik ton.Selama ini batubara produksi GTBO memiliki kualitas rendah dengan tingkat kalori 4.500 kilo kalori per kilogram. Harga jualnya pun relatif rendah. "Batubara ini hanya cocok untuk konsumsi pembangkit listrik," kata Rudy.Guna meningkatkan kualitas batubara, GTBO mulai Agustus nanti akan mengoperasikan mesin pengering batubara. Ini untuk mengurangi kadar air produk batubara mereka dari 50% menjadi 35%. Dengan begitu, harga jual mereka akan lebih tinggi.GTBO saat ini menjual produknya kepada dua perusahaan yang berbasis di Singapura yaitu KTP Export dan Dynet Internasional. Dengan kedua perusahaan ini, GTBO telah mengantongi kontrak penjualan batubara hingga 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News