JAKARTA. Di tengah gempuran produk tekstil dan garmen impor, produsen tekstil dan garmen domestik berupaya melawan. Beruntung, semakin maraknya merek mode global yang menancapkan kuku di pasar domestik justru menjadi berkah bagi para produsen dalam negeri. Menurut Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), pelaku produk fesyen global mau tidak mau harus memindahkan tempat produksi di luar negara yang bersangkutan, salah satunya Indonesia. Tujuannya, mengurangi risiko memproduksi garmen di satu lokasi atau negara saja. Rupanya, pilihan pemain global tersebut tidak di kawasan industri yang sudah terkenal, seperti Cikarang atau malah Karawang. Mereka justru menempatkan lokasi produksi di Jawa Tengah.
Garmen lokal andalkan label global untuk ekspor
JAKARTA. Di tengah gempuran produk tekstil dan garmen impor, produsen tekstil dan garmen domestik berupaya melawan. Beruntung, semakin maraknya merek mode global yang menancapkan kuku di pasar domestik justru menjadi berkah bagi para produsen dalam negeri. Menurut Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), pelaku produk fesyen global mau tidak mau harus memindahkan tempat produksi di luar negara yang bersangkutan, salah satunya Indonesia. Tujuannya, mengurangi risiko memproduksi garmen di satu lokasi atau negara saja. Rupanya, pilihan pemain global tersebut tidak di kawasan industri yang sudah terkenal, seperti Cikarang atau malah Karawang. Mereka justru menempatkan lokasi produksi di Jawa Tengah.