Garuda antisipasi kemerosotan rupiah



JAKARTA. Maskapai Penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengantisipasi kemungkinan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Manajemen berharap, rupiah tidak terperosok hingga batas level tersebut.

"Kami sudah punya stress test sampai Rp 16.000 per dollar AS. Mudah-mudahan jangan sampai situ" kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) M Arif Wibowo usai pembukaan Pameran Indonesia Hebat di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (21/8).

Sekadar informasi, level USD/IDR 16.000-an merupakan rekor terlemah rupiah. Level ini pernah dialami Indonesia pada 17 Juni 1998, yaitu di level Rp 16.650 per dollar AS. 


Nilai tukar yang tercatat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate mencapai Rp 13.895 per dollar AS.

Manajemen mengaku, punya cadangan kas jika rupiah terus terperosok. Tapi dia berharap, rupiah tidak menyentuh level Rp 14.000 per dollar AS.

"Sekarang saja, ini sudah memberatkan, apalagi menyentuh 14.000," kata Arief.

Posisi rupiah diperkirakan masih terus kalah ketimbang dollar. "Belum adanya kepastian dari bank sentral AS Federal Reserve mengenai waktu untuk menaikkan suku bunganya, kembali membuat pelaku pasar merasa lebih nyaman memegang dollar AS di tengah minimnya kepastian sentimen," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada. (Martha Herlinawati Simanjuntak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia