JAKARTA. PT Garuda Artha Resources menyatakan siap menjajaki pasar ekspor baru dalam penjualan produk kaolin. Tahun 2014 ini, perusahaan tersebut mengincar Uni Emirat Arab, India, dan Srilangka sebagai konsumen baru produksi kaolin. Michael Herry Santoso, Direktur Utama Garuda Artha Resources mengatakan, hingga sekarang pihaknya masih menyiapkan berbagai persyaratan agar bisa menggelar kegiatan ekspor. "Kami berharap produksi kami akan tumbuh kembali setelah di tahun sebelumnya kami kesulitan untuk ekspor," kata dia ke KONTAN, Rabu (12/2). Seperti diketahui, kaolin merupakan produk komoditas non logam dengan produk akhir berupa tepung dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan keramik ataupun bahan campuran lain untuk produk otomotif. Potensi dan cadangan kaolin banyak terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara. Menurut Herry, dalam dua tahun terakhir perusahaannya kesulitan menggelar kegiatan ekspor karena adanya pungutan bea ekspor meski pihaknya telah memenuhi proses pengolahan dan pemurnian. Di mana, dari total kapasitas produksi sebesar 40.000 ton per tahun, perusahaan yang memiliki areal konsesi sebesar 200 hektare di Bangka Belitung ini hanya mampu memproduksi kaolin sekitar 16.000 ton. Namun, pada tahun 2014 ini, Herry optimistis Garuda Artha akan mampu meningkatkan produksi mengingat pungutan bea keluar terhadap kaolin sudah tidak berlaku lagi. "Kami yakin, dengan kondisi sekarang kami akan dapat meningkatkan produksi karena ekspor sudah akan berjalan normal," ujarnya. Herry bilang, sekarang ini pihaknya telah memiliki pelanggan dari Korea Selatan, China, Jepang, Taiwan, dan Thailand. Namun, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menjelajahi Uni Emirat Arab, India, dan Srilangka untuk memasarkan produk serupa. Saat ini, perusahaannya masih menunggu terbitnya petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pelaksanaan ekspor. Menurut Herry, pihaknya berencana memulai ekspor ke sejumlah negara tersebut pada April mendatang dengan volume kaolin sebanyak 1.000 ton per bulan. Selain itu, Garuda Artha juga menargetkan penjualan kaolin di pasar domestik mencapai 1.000 ton hingga 1.500 ton per bulan. "Target penjualan kami di tahun ini mudah-mudahan mencapai 24.0000 ton hingga 30.000 ton per tahun," ujar Herry.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Garuda Artha jual kaolin ke UEA, India & Srilangka
JAKARTA. PT Garuda Artha Resources menyatakan siap menjajaki pasar ekspor baru dalam penjualan produk kaolin. Tahun 2014 ini, perusahaan tersebut mengincar Uni Emirat Arab, India, dan Srilangka sebagai konsumen baru produksi kaolin. Michael Herry Santoso, Direktur Utama Garuda Artha Resources mengatakan, hingga sekarang pihaknya masih menyiapkan berbagai persyaratan agar bisa menggelar kegiatan ekspor. "Kami berharap produksi kami akan tumbuh kembali setelah di tahun sebelumnya kami kesulitan untuk ekspor," kata dia ke KONTAN, Rabu (12/2). Seperti diketahui, kaolin merupakan produk komoditas non logam dengan produk akhir berupa tepung dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan keramik ataupun bahan campuran lain untuk produk otomotif. Potensi dan cadangan kaolin banyak terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara. Menurut Herry, dalam dua tahun terakhir perusahaannya kesulitan menggelar kegiatan ekspor karena adanya pungutan bea ekspor meski pihaknya telah memenuhi proses pengolahan dan pemurnian. Di mana, dari total kapasitas produksi sebesar 40.000 ton per tahun, perusahaan yang memiliki areal konsesi sebesar 200 hektare di Bangka Belitung ini hanya mampu memproduksi kaolin sekitar 16.000 ton. Namun, pada tahun 2014 ini, Herry optimistis Garuda Artha akan mampu meningkatkan produksi mengingat pungutan bea keluar terhadap kaolin sudah tidak berlaku lagi. "Kami yakin, dengan kondisi sekarang kami akan dapat meningkatkan produksi karena ekspor sudah akan berjalan normal," ujarnya. Herry bilang, sekarang ini pihaknya telah memiliki pelanggan dari Korea Selatan, China, Jepang, Taiwan, dan Thailand. Namun, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menjelajahi Uni Emirat Arab, India, dan Srilangka untuk memasarkan produk serupa. Saat ini, perusahaannya masih menunggu terbitnya petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pelaksanaan ekspor. Menurut Herry, pihaknya berencana memulai ekspor ke sejumlah negara tersebut pada April mendatang dengan volume kaolin sebanyak 1.000 ton per bulan. Selain itu, Garuda Artha juga menargetkan penjualan kaolin di pasar domestik mencapai 1.000 ton hingga 1.500 ton per bulan. "Target penjualan kami di tahun ini mudah-mudahan mencapai 24.0000 ton hingga 30.000 ton per tahun," ujar Herry.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News